Update Korban Bencana Sumatera 6 Desember 2025: 914 Orang Meninggal Dunia, 389 Belum Ditemukan

Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan longsor di tiga provinsi di Pulau Sumatera kembali bertambah.

Riki Chandra
Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:16 WIB
Update Korban Bencana Sumatera 6 Desember 2025: 914 Orang Meninggal Dunia, 389 Belum Ditemukan
Foto Udara sampah kayu gelondongan pasca banjir bandang di Nagari Muaro Pingai, Kecamatan Junjung Sirih, Kab. Solok. Sumatera Barat, Sabtu (29/11/2025). [ANTARA FOTO/Wawan Kurniawan/Lmo/bar]
Baca 10 detik
  •  BNPB laporkan 914 korban meninggal bencana di Sumatera.

  • Korban hilang turun menjadi 389 jiwa setelah pembaruan data.

  • Operasi pencarian terus dipercepat untuk memaksimalkan penemuan korban.

SuaraSumbar.id - Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan longsor di tiga provinsi di Pulau Sumatera kembali bertambah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total korban meninggal bencana kini mencapai 914 jiwa. Angka tersebut disampaikan langsung dalam konferensi pers pembaruan penanganan bencana hidrometeorologi di Banda Aceh, Sabtu (6/12/2025).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan bahwa jumlah korban meninggal bencana bertambah 47 jiwa dari posisi sehari sebelumnya.

“Pada hari ini, 6 Desember 2025 (sore), jumlah korban meninggal secara total mencapai 914 jiwa, bertambah 47 jiwa dari posisi kemarin 867 jiwa,” ujarnya.

BNPB juga merinci sebaran korban di tiga provinsi terdampak. Aceh mencatat jumlah tertinggi dengan 359 jiwa, disusul Sumatera Utara (Sumut) 329 jiwa, dan Sumatera Barat (Sumbar) 226 jiwa.

Data tersebut, menurut Abdul Muhari, akan terus diperbarui seiring intensifnya operasi pencarian di lapangan untuk menekan jumlah korban meninggal bencana.

Selain korban meninggal, BNPB juga melaporkan data terbaru mengenai warga yang masih hilang. Dari tiga provinsi terdampak, tercatat 389 jiwa masih dalam pencarian tim SAR.

“Data korban hilang yang kemarin berjumlah 521 jiwa, per hari ini berdasarkan rekam Pusdalops BPBD di tiga provinsi menjadi 389 jiwa,” katanya.

Pergerakan data tersebut, jelasnya, dipengaruhi oleh ditemukannya beberapa korban yang sebelumnya dilaporkan hilang serta warga yang melapor dalam kondisi selamat.

Meski begitu, BNPB menyebut upaya pencarian tetap menjadi prioritas utama dengan mengerahkan berbagai tim penyelamat di lokasi bencana yang tersebar.

Abdul Muhari menegaskan komitmen BNPB dalam akselerasi operasi. “BNPB terus mengoptimalkan dan melakukan percepatan dalam operasi pencarian dan pertolongan, sehingga angka korban bisa diminimalkan sekecil mungkin,” ujarnya.

Ia berharap pergerakan data korban hilang terus menurun, seiring masifnya pencarian yang dilakukan seluruh tim SAR dan relawan.

Dengan kondisi lapangan yang penuh tantangan, BNPB memastikan koordinasi lintas instansi terus diperkuat untuk memaksimalkan pencarian, mulai dari akses medan hingga penyaluran bantuan.

Pemerintah daerah di tiga provinsi juga disebut aktif berkoordinasi dengan pusat, terutama dalam memperbarui laporan resmi serta memastikan kebutuhan logistik bagi warga terdampak.

BNPB menegaskan bahwa seluruh upaya maksimal terus difokuskan agar proses pencarian korban berjalan efektif hingga seluruh data dapat dipastikan. Situasi terkini menunjukkan bahwa angka korban meninggal bencana masih berpotensi berubah, mengikuti perkembangan pencarian serta laporan dari lapangan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak