-
Gerindra copot Mirwan akibat umrah saat Aceh Selatan dilanda banjir.
-
Profil lengkap Mirwan ungkap karier panjang sebelum menjadi bupati.
-
Kekayaan Mirwan capai Rp 25 miliar berdasarkan laporan LHKPN terbaru.
SuaraSumbar.id - Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, resmi dicopot dari jabatan Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan. Semua terjadi gara-gara sang bupati berangkat umrah saat wilayahnya dilanda bencana banjir.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Sugiono, menyampaikan bahwa keputusan Bupati Aceh Selatan Mirwan MS untuk tetap umrah sangat disayangkan, terlebih ketika banjir dan longsor tengah melanda daerahnya.
“Sangat disayangkan sikap dan kepemimpinan yang bersangkutan,” ujarnya.
DPP Gerindra kemudian mengambil langkah tegas dengan memberhentikan Bupati Aceh Selatan Mirwan MS dari posisinya sebagai Ketua DPC. Keputusan tersebut diumumkan pada Jumat (5/12/2025).
Profil Mirwan MS
Bupati Aceh Selatan Mirwan MS menjabat untuk periode 2025–2029. Karier pendidikannya dimulai dari SDN 1 Peulumat (1983–1989), SMP Labuhanhaji Timur (1989–1992), STMN 1 Banda Aceh (1992–1995), lalu melanjutkan S-1 Ekonomi di STIE ISM (2010–2014). Ia juga meraih gelar S2 Ilmu Politik di Unnas (2020–2021).
Sebelum terjun ke dunia politik, Mirwan bekerja di berbagai perusahaan mulai 1995 hingga 2021, termasuk sebagai pelaksana dan pengawas di beberapa perusahaan besar. Ia juga memimpin dan membina sejumlah organisasi sosial.
Dalam LHKPN yang ia laporkan saat maju sebagai bupati, harta kekayaan Mirwan tercatat mencapai Rp 25.958.970.622. Kekayaan itu berasal dari aset tanah dan bangunan, kendaraan dan alat berat, serta harta bergerak lainnya.
Rinciannya meliputi sejumlah tanah dan bangunan di Jakarta Timur serta Aceh Barat Daya, belasan kendaraan termasuk Toyota Fortuner, Mitsubishi Colt Diesel, hingga excavator, serta kas dan harta lain dengan total lebih dari Rp 1 miliar.
Pencopotan Bupati Aceh Selatan Mirwan MS disebut sebagai langkah disiplin partai. Meski tak memengaruhi posisinya sebagai bupati, keputusan tersebut memicu perhatian publik karena terjadi bersamaan dengan bencana yang melanda warganya.
Umrah Saat Banjir
Sebelumnya diberitakan bahwa Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, umrah saat masyarakat di daerahnya masih berduka usai diterjang banjir. Kabar Bupati Aceh ke Mekkah pun viral di media sosial.
Keberangkatan Bupati Aceh Selatan umrah dilakukan setelah ia mengeluarkan Surat Pernyataan Ketidaksanggupan dalam penanganan darurat banjir dan longsor yang menerjang wilayah Aceh Selatan. Surat tersebut ditandatangani pada 27 November 2025.
Kabag Prokopim Pemkab Aceh Selatan, Denny Herry Safputra, menegaskan bahwa Bupati Aceh Selatan umrah bukan dilakukan saat banjir masih merendam permukiman. Ia menyebut kondisi wilayah sudah stabil.
“Tentunya setelah melihat situasi dan kondisi wilayah Aceh Selatan umumnya yang sudah stabil, terutama debit air yang sudah surut di permukiman warga pada wilayah Bakongan Raya dan Trumon Raya,” kata Denny dalam pemberitaan.