25 Korban Banjir Bandang Salareh Aia Agam Dievakuasi, Identitas 8 Korban Belum Diketahui!

Tim gabungan Pemerintah Kabupaten Agam berhasil mengevakuasi 25 korban meninggal dunia akibat banjir bandang Agam yang melanda Salareh Aia, Kecamatan Palembayan.

Riki Chandra
Jum'at, 28 November 2025 | 19:11 WIB
25 Korban Banjir Bandang Salareh Aia Agam Dievakuasi, Identitas 8 Korban Belum Diketahui!
Tim Gabungan Pemkab Agam mengevakuasi korban terdampak banjir bandang di Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  •  Tim gabungan evakuasi 25 korban meninggal akibat banjir bandang.

  • Pencarian korban lanjut di Palembayan, Malalak, dan Tanjung Raya.

  • Curah hujan tinggi picu banjir bandang di 16 kecamatan.

SuaraSumbar.id - Tim gabungan Pemerintah Kabupaten Agam berhasil mengevakuasi 25 korban meninggal dunia akibat banjir bandang Agam yang melanda Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Jumat (28/11/2025). Para korban langsung dibawa ke Puskesmas Koto Alam untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Kepala Pelaksana BPBD Agam, Rahmat Lasmono mengatakan, proses evakuasi dilakukan oleh sejumlah unsur mulai dari BPBD Agam, Basarnas Padang, Batalyon TP 897 Singgalang, Satpol PP Damkar Agam, masyarakat hingga relawan.

"Penanganan darurat masih berlangsung mengingat banjir bandang Agam berdampak pada wilayah yang cukup luas," katanya.

Rahmat merinci, 25 korban tersebut terdiri dari nama-nama yang telah teridentifikasi, seperti Rika, Mawar, Manik, Ranti, Aisyah, Sinyur, Erik, Siaih, dan Siem. Selain itu terdapat korban lain bernama Agusri, Khaidir, Widya Ningsih, Nilla, Feby, Yen, dan Pelangi.

Saat ini, masih ada delapan korban tanpa identitas yang terdiri dari lima orang dewasa, satu lansia, serta dua anak-anak. Seluruh korban luka-luka juga telah dirawat di Puskesmas Koto Alam.

Ia menegaskan, pencarian korban banjir bandang Agam masih terus dilanjutkan, tidak hanya di Salareh Aia tetapi juga di wilayah Toboh, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Nagari Dalko, Kecamatan Tanjung Raya, dan sejumlah titik lainnya.

Curah hujan intensitas tinggi yang terjadi sejak 22–28 November 2025 menjadi pemicu utama bencana tanah longsor, pohon tumbang, banjir bandang, dan banjir di 16 kecamatan di Kabupaten Agam.

“Pencarian korban masih berlanjut dan termasuk evakuasi korban terdampak banjir,” ujar Rahmat. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak