-
Tim SAR temukan sembilan korban meninggal akibat banjir bandang Agam.
-
Medan berat hambat proses pencarian dan evakuasi tim gabungan.
-
Dua sektor pencarian diterapkan untuk percepat temuan korban hilang.
SuaraSumbar.id - Tim SAR Gabungan terus berupaya melakukan evakuasi korban banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). Hingga Jumat (28/11/2025), petugas menemukan 9 warga meninggal dunia di Kecamatan Malalak.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Kelas A Padang, Hendri, menyebut bahwa hingga pukul 10.00 WIB, delapan korban banjir bandang Agam sudah ditemukan.
“Ada delapan korban meninggal dunia yang sudah dievakuasi dan pada pukul 11.00 WIB tim gabungan kembali mengevakuasi satu korban meninggal dunia,” ujarnya.
Korban kesembilan ditemukan dalam kondisi tertimbun material longsor berupa kayu dan lumpur di sebuah rumah di Jorong Toboh, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam.
Medan yang harus dilalui tim pencarian sangat menyulitkan proses operasi. Banyaknya material longsoran, jalan persawahan yang licin, dan tumpukan lumpur membuat Tim SAR dan anggota Brimob beberapa kali tersungkur.
Tantangan medan ini menambah berat upaya pencarian korban banjir bandang Agam yang masih dilaporkan hilang.
Setibanya di ruas jalan utama Malalak, tim memutuskan menggunakan tandu darurat untuk mempercepat proses evakuasi. Korban laki-laki tersebut telah dimandikan, dishalatkan, dan kemudian dikebumikan oleh keluarga.
Hendri juga menyebut bahwa di beberapa titik pencarian, lumpur memiliki kedalaman dua hingga tiga meter. Selain itu, curah hujan masih tinggi sehingga potensi banjir dan longsor susulan terus mengintai tim di lapangan.
Untuk memaksimalkan waktu dan memperluas area pencarian, tim SAR membagi kekuatan menjadi dua sektor: Tim E1 dan Tim E2. Pembagian ini diharapkan mempercepat penemuan korban banjir bandang Agam lainnya yang masih belum ditemukan.
Upaya pencarian dan evakuasi di Kabupaten Agam dipastikan berlanjut hingga seluruh wilayah rawan berhasil diperiksa oleh petugas. Di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu, operasi SAR tetap menjadi prioritas demi memastikan korban hilang segera ditemukan. (Antara)