- Ledakan bom rakitan di SMAN 72 Jakarta Utara lukai siswa.
- Polisi selidiki dugaan bom dibawa siswa korban bully.
- Tim Gegana amankan lokasi ledakan saat salat Jumat berlangsung.
4. Saksi Mata Sebut Ledakan Usai Khutbah Jumat
Siswi kelas XI yang berada di lokasi, menceritakan detik-detik ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara terjadi setelah khutbah Jumat selesai.
“Saya di selasar masjid, tidak terkena tapi baju saya kotor karena menolong teman,” ujarnya.
Menurutnya, suasana sekolah berjalan normal sebelumnya karena pagi hari mereka mengikuti kegiatan Adiwiyata.
Baca Juga:Dari Sumatra ke Jakarta, Modus Baru Penyelundupan Ganja dalam Boks Buah Terbongkar
5. Dugaan Bom Rakitan Dibawa Siswa yang Dibully
Fakta mengejutkan datang dari keterangan siswa tersebut. Ia menduga bom rakitan tersebut dibawa oleh seorang siswa yang sering dibully oleh teman-temannya.
“Saya menduga siswa ini ingin balas dendam dan bunuh diri. Tadi saya lihat ada tiga jenis bom dan hanya dua yang meledak,” katanya.
Dugaan itu kini menjadi fokus penyelidikan pihak kepolisian.
6. Suasana Sekolah Mencekam
Seorang guru bernama Toto juga menjadi saksi saat ledakan bom rakitan di SMAN 72 mengguncang masjid.
“Saya berada di belakang imam dan terkejut mendengar ledakan besar. Semua bubar dan sejumlah siswa terluka,” katanya.
Hingga kini, polisi masih menjaga ketat lingkungan sekolah dan memastikan situasi tetap aman.