Samsung Dukung Anak Muda Indonesia Olah Ide Keren Jadi Solusi Nyata

para peserta dituntut untuk mempresentasikan hasil akhir dari pembelajaran mereka berupa prototype dari ide solusi yang memberikan dampak pada lingkungan di sekitar mereka.

Suhardiman
Rabu, 22 Oktober 2025 | 20:14 WIB
Samsung Dukung Anak Muda Indonesia Olah Ide Keren Jadi Solusi Nyata
Samsung Dukung Anak Muda Olah Ide Keren Jadi Solusi Nyata. [Ist]
Baca 10 detik
  • Samsung menjalankan program Samsung Solve for Tomorrow dan Samsung Innovation Campus untuk mengembangkan talenta digital muda.
  • Ribuan pelajar dan mahasiswa telah mengikuti pelatihan teknologi seperti AI, IoT, dan Coding melalui kedua program tersebut.
  • Peserta program berhasil menciptakan berbagai inovasi berbasis teknologi yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan meraih penghargaan internasional.

Hingga 2025, lebih dari 20.000 pelajar, mahasiswa, dan ratusan guru telah mengikuti SIC. Pendaftar Batch 6 meningkat 40% dibanding sebelumnya, menandakan tingginya antusiasme untuk menguasai keterampilan digital.

Perjalanan ini melahirkan ratusan inovasi, seperti solusi lingkungan berbasis IoT dan aplikasi edukasi berbasis AI. SIC juga memperkuat kolaborasi dengan institusi pendidikan, pemerintah, dan NGO untuk memastikan keberlanjutan serta dampak nyata bagi ekosistem pendidikan digital Indonesia.

Karya Inovatif Peserta SFT & SIC

Pada 2024, SFT menghadirkan karya inovatif berbasis AI, seperti alat deteksi risiko sudden cardiac death Portable Kit D-Dimer Level Detector dari Tim Solyd Ias Universitas Brawijaya dan aplikasi pendeteksi karies gigi Dentalint dari Tim Cemerlang Universitas Gadjah Mada di kategori universitas.

Sementara di kategori SMA, Tim Masetasia MAN Insan Cendekia Serpong berhasil menciptakan situs yang dapat mendeteksi gejala demensia dan tim SMAN 1 Sidoarjo yang membuat aplikasi penerjemah bahasa isyarat HandsTalk yang dapat menunjang komunikasi melalui Google Meet ataupun WhatsApp antara teman tuli dan teman dengar.

Dari sisi SIC, ide-ide praktis juga terus bermunculan. Pada SIC Batch 6, tim PawPal dari BINUS University merancang perangkat IoT dan AI untuk membantu anak-anak mengurangi waktu menatap layar dengan pendekatan gamifikasi.

Tim Daely dari Universitas Bina Nusantara Batch 5 mengembangkan AI and IoT-Based Drowsiness Detection System for Drivers, sistem deteksi kantuk berbasis AI dan IoT untuk meningkatkan keselamatan berkendara. Inovasi ini meraih Merit Award di ajang Asia Pacific ICT Alliance Awards (APICTA) 2024.

Berawal dari keinginan untuk membuat keselamatan di jalan lebih mudah diakses oleh semua orang, Daely berhasil menjadi yang terbaik di kompetisi Samsung Innovation Campus pada Batch 5 yang diikuti oleh 4.076 peserta.

Mewakili Indonesia di panggung APICTA, tim ini mempresentasikan versi terbaru dari Daely di hadapan 27 tim dari 12 negara se-Asia Pasifik. Penghargaan ini tidak hanya menjadi bukti keberhasilan inovasi mereka, tetapi juga menandai momen membanggakan bagi Indonesia karena berhasil menunjukkan komitmen dalam menciptakan solusi teknologi yang berdampak nyata di kancah internasional.

Rangkaian karya ini menunjukkan bagaimana SFT dan SIC tidak hanya memberi ilmu, tetapi juga membentuk generasi muda sebagai problem-solver, mendorong para alumni program akan terus menjadi penggerak perubahan yang membawa Indonesia menuju masa depan digital yang inklusif dan berkelanjutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini