Bahaya Bantal Tidur Tak Diganti, Benarkah Bisa Picu Infeksi Paru-Paru?

Banyak orang belum menyadari bahwa bantal tidak diganti dapat berdampak serius terhadap kesehatan.

Riki Chandra
Senin, 06 Oktober 2025 | 17:15 WIB
Bahaya Bantal Tidur Tak Diganti, Benarkah Bisa Picu Infeksi Paru-Paru?
Ilustrasi kasur dan bantal (Pexels/Castorly Stock)
Baca 10 detik
  •  Bantal tidak diganti dapat menyebabkan alergi dan infeksi paru-paru.

  • Masa pakai bantal berbeda tergantung bahan pembuatnya masing-masing.

  • Rutin ganti bantal menjaga kebersihan dan kualitas tidur optimal.

SuaraSumbar.id - Banyak orang belum menyadari bahwa bantal tidak diganti dapat berdampak serius terhadap kesehatan.

Menurut ahli, penggunaan bantal terlalu lama tanpa penggantian berkala bisa memicu masalah alergi, iritasi kulit, hingga infeksi paru-paru yang berbahaya.

Dalam laporan media Hindustan Times, ahli bedah ortopedi sekaligus pendiri NutriByte Wellness, Manan Vora menyampaikan bahwa bantal memang memiliki tanggal kedaluwarsa karena bersentuhan langsung dengan wajah dan mulut selama delapan hingga sepuluh jam setiap malam.

“Banyak bantal terbuat dari bahan sintetis seperti busa poliuretan dan seiring waktu, bahan-bahan tersebut dapat terurai dan melepaskan senyawa organik,” katanya.

Vora menjelaskan bahwa selama tidur, bantal menampung sel kulit mati, air liur, sekresi tubuh, minyak alami kulit, hingga tungau debu.

Bila bantal tidak dibersihkan atau diganti secara teratur, kondisi ini bisa memicu jerawat, alergi, iritasi, bahkan dalam kasus ekstrem memicu infeksi paru-paru.

“Jika seseorang terpapar bantal kotor dalam jangka waktu yang lama, mereka dapat terkena infeksi paru-paru yang fatal,” tegasnya.

Berapa lama idealnya bantal dipakai? Vora memaparkan bahwa daya tahan tiap bahan sangat berbeda:

- Bantal poliester: 6 bulan hingga 2 tahun
- Bantal bulu: 1 hingga 3 tahun
- Bantal busa memori: 2 hingga 3 tahun
- Bantal lateks: 3 hingga 4 tahun
- Bantal buckwheat (isian biji soba): 3 hingga 5 tahun

Menurut data, mengganti bantal setiap dua tahun sekali termasuk langkah tepat menjaga kualitas tidur dan kesehatan secara umum.

Sementara itu, sumber gaya hidup lainnya menyebutkan bahwa tanda-tanda bantal sudah usang bisa dilihat dari bau apek, noda kuning yang sulit hilang, serta bentuknya yang tidak kembali setelah ditekan.

Meski terlihat sepele, kebiasaan mengganti bantal secara berkala merupakan bagian dari menjaga kebersihan tidur dan kesehatan pernapasan. Banyak ahli juga menyarankan agar sarung bantal diganti tiap minggu dan bantal dijemur di bawah sinar matahari untuk membunuh mikroba. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini