Apa Efek Samping Penggunaan Antasida Berlebihan? Ini Penjelasan Ahli

Efek samping penggunaan antasida berlebihan perlu diwaspadai meski obat ini sering digunakan untuk meredakan mulas dan gangguan pencernaan.

Riki Chandra
Jum'at, 03 Oktober 2025 | 06:15 WIB
Apa Efek Samping Penggunaan Antasida Berlebihan? Ini Penjelasan Ahli
Ilustrasi sakit perut. [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  • Efek samping penggunaan antasida berlebihan dapat membahayakan kesehatan serius.
  • Kandungan kalsium, aluminium, dan magnesium memicu masalah pencernaan berat.
  • Risiko jangka panjang termasuk batu ginjal dan osteoporosis meningkat.

SuaraSumbar.id - Efek samping penggunaan antasida berlebihan perlu diwaspadai meski obat ini sering digunakan untuk meredakan mulas dan gangguan pencernaan.

Antasida memang bekerja cepat menurunkan kadar asam lambung, namun pemakaian tanpa kontrol dapat menimbulkan masalah kesehatan serius.

Dilansir dari Very Well Health, Rabu (1/10/2025), apoteker Karen Berger, PharmD, menjelaskan bahwa meski memberikan kelegaan cepat, efek samping penggunaan antasida berlebihan bisa muncul terutama jika kandungannya berupa kalsium karbonat atau aluminium.

“Antasida yang mengandung kalsium seperti tums (kalsium karbonat) dan aluminium dikaitkan dengan sembelit, serta kembung dan gas,” kata Berger.

Ia menyarankan pasien memilih produk tanpa kalsium atau aluminium jika sembelit menjadi masalah, atau berkonsultasi dengan apoteker untuk memastikan kandungan obat yang tepat.

Jika sudah terlanjur mengonsumsi antasida dengan kalsium atau aluminium, Berger merekomendasikan untuk meningkatkan asupan serat dari biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, serta memperbanyak minum cairan.

Selain itu, antasida yang mengandung magnesium hidroksida juga dapat memicu diare, bahkan disertai mual dan kram perut bila dikonsumsi berlebihan.

Efek lebih serius dari efek samping penggunaan antasida berlebihan adalah ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, yang berpengaruh pada jantung, otot, saraf, dan ginjal.

“Tanda-tanda umum ketidakseimbangan elektrolit dapat meliputi pusing, kram otot, detak jantung tidak teratur, dan kebingungan,” jelas Berger.

Menurutnya, antasida dengan kandungan kalsium berisiko memicu batu ginjal. Gejala yang muncul antara lain nyeri tajam di punggung atau samping tubuh, nyeri selangkangan, darah dalam urine, hingga rasa terbakar saat berkemih.

Risiko ini lebih tinggi jika seseorang juga mengonsumsi suplemen kalsium secara bersamaan.

“Risiko batu ginjal mungkin lebih tinggi jika Anda juga mengonsumsi suplemen kalsium dengan antasida yang mengandung kalsium. Jika Anda menggunakan keduanya, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan,” katanya.

Efek samping lain dari antasida yang mengandung aluminium adalah melemahnya tulang sehingga meningkatkan risiko osteoporosis. Karena itu, penggunaan antasida sebaiknya bersifat jangka pendek, bukan sebagai pengobatan jangka panjang.

Berger menekankan bahwa perubahan gaya hidup juga penting untuk mencegah gangguan pencernaan. Beberapa langkah yang disarankan antara lain menghindari makanan pemicu, berhenti merokok, dan menjaga berat badan tetap sehat.

Dengan demikian, efek samping penggunaan antasida berlebihan bukan hanya sekadar ketidaknyamanan ringan, melainkan bisa berkembang menjadi kondisi serius yang memengaruhi kesehatan jangka panjang. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini