SuaraSumbar.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan setelah menu di salah satu sekolah di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat viral di media sosial.
Menu yang dianggap minim gizi itu hanya terdiri dari empat butir stroberi, tiga potongan kentang rebus, sepotong tempe, sayur buncis, saus, dan hanya sepotong kulit ayam tanpa daging.
Publik mempertanyakan standar menu MBG tersebut karena porsinya yang dirasa sangat kecil dan bahan yang digunakan dianggap seadanya.
"Dimana gizi na?" tulis akun_rizkyfirman.
Netizen lainnya menyindir dengan kalimat seperti “4 sehat 5 lapar deui,” dan “Matak nyeri angen budak.”
Seorang wali murid juga mengungkapkan kekecewaannya karena banyak anak enggan menghabiskan menu MBG karena dipandang tidak menarik dan tidak layak disebut bergizi.
“Sebagai orang tua, saya kecewa. Masa menu makan bergizi gratis hanya seperti itu? Porsinya sangat sedikit dan tidak layak disebut bergizi,” ungkap wali murid kepada wartawan, Kamis (18/9/2025).
Sementara itu, Camat Cisayong, Ayi Mulyana Herniwan, mengatakan pihaknya akan memeriksa kebenaran video viral dan meminta klarifikasi dari penyedia makanan.
“Saya akan cek dulu, apakah benar itu terjadi di wilayah Cisayong. Kami juga akan menanyakan langsung kepada dapur MBG terkait standar menu yang disajikan, apakah sudah sesuai gizi atau belum dan tentu kami akan selalu awasi,” ucapnya.
Ayi menyebut bahwa sejak Senin (15/9/2025), kecamatan bersama muspika telah menyelenggarakan rapat koordinasi dengan seluruh dapur MBG untuk memastikan pelaksanaan program dari sisi kualitas dan kuantitas makanan.
Ia memperingatkan para penyedia MBG bahwa jika standar tidak dipenuhi, mereka akan berhadapan langsung dengan muspika.
Data terbaru menunjukkan bahwa Program MBG telah menjangkau sekitar 5,5 juta penerima manfaat hingga 26 Juni 2025, mencakup pelajar, balita, ibu hamil dan menyusui.
Pemerintah menargetkan pula 82,9 juta orang sebagai penerima manfaat program MBG di tahun 2025.
Selain itu, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terus mempersiapkan operasional menu MBG di tahun ajaran baru dengan memperbarui data sekolah, memperbaiki peralatan dapur, serta memperhatikan preferensi menu dari hasil survei dan analisis sisa makanan.