Benarkah Nyeri Pinggang Pertanda Gejala Kanker Darah? Ini Penjelasan Dokter

Nyeri pinggang yang sering dianggap biasa bisa jadi adalah tanda kanker darah atau limfoma jika gejalanya non mekanikal dan disertai kondisi berat lainnya.

Riki Chandra
Rabu, 17 September 2025 | 18:09 WIB
Benarkah Nyeri Pinggang Pertanda Gejala Kanker Darah? Ini Penjelasan Dokter
Ilustrasi sakit pinggang. [Shutterstock]

SuaraSumbar.id - Nyeri pinggang yang sering dianggap biasa bisa jadi adalah tanda kanker darah atau limfoma jika gejalanya non mekanikal dan disertai kondisi berat lainnya.

Dokter spesialis ortopedi konsultan spine, Andra Hendriarto, menegaskan bahwa nyeri pinggang bukan hanya soal otot atau postur salah, tetapi juga bisa mengindikasikan masalah serius seperti penyebaran tumor dan kanker darah.

“Penyebab sakit pinggang itu banyak, salah satunya penyebaran tumor dari satu kanker, salah satunya kanker darah,” ujarnya, Rabu (17/9/2025).

Andra menyebut bahwa keluhan pada bagian tulang belakang, terutama area pinggang, sering muncul karena bagian ini banyak bergerak saat aktivitas harian.

Namun, jika nyeri pinggang bersifat non-mekanikal — muncul tanpa aktivitas pemicu, muncul saat istirahat, terutama di malam hari — maka harus diwaspadai sebagai gejala kanker darah, khususnya limfoma.

“Yang paling sering nyeri tulang belakang tuh limfoma, kanker darah. Dan biasanya, tidak cuma kena yang tua tapi juga kadang-kadang umurnya masih muda banget,” katanya.

Gejala tambahan yang menyertai nyeri pinggang non-mekanikal termasuk kelemahan atau kelumpuhan, demam, penurunan nafsu makan, serta penurunan berat badan drastis. Biasanya nyeri tersebut dirasakan saat istirahat atau bahkan membangunkan dari tidur.

Berdasarkan data GLOBOCAN 2020, terdapat 16.125 kasus baru limfoma Non-Hodgkin di Indonesia, menyumbang sekitar 4,1 persen dari seluruh kasus kanker dengan 9.024 kematian akibat penyakit tersebut.

Untuk Limfoma Hodgkin, tercatat 1.188 kasus baru di tahun yang sama dan 363 kasus kematian. Sebuah studi lokal di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (Jawa Tengah) pada tahun 2024 menemukan bahwa dari 176 pasien limfoma maligna, Non-Hodgkin Lymphoma mendominasi (79,1%), terutama tipe B-cell dengan stadium high grade dan lokasi ekstranodal.

Di Asia Tenggara, berdasarkan data Globocan 2022, tercatat 1.294 kasus baru Limfoma Hodgkin di Indonesia dengan 373 kematian, naik dari data tahun 2020.

Jika nyeri pinggang muncul saat istirahat, tidak karena usaha atau aktivitas fisik berat.

Bila disertai gejala seperti demam tinggi tanpa sebab jelas, berat badan turun drastis, dan kelemahan atau kelumpuhan anggota tubuh.

Jika nyeri tersebut sering membangunkan tengah malam. Dr. Andra mengingatkan: “Kalau sudah terbangun tengah malam karena nyeri, paling sering tumor atau kanker.”

Pemeriksaan medis seperti CT scan, MRI, biopsi, dan tes darah sangat penting untuk diagnosis awal. Deteksi dini kanker darah meningkatkan peluang pengobatan berhasil dan memperpanjang harapan hidup pasien. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini