4. Klarifikasi tentang Tuduhan dan Narasi di Medsos
Imam membantah tuduhan bahwa ia membawa mahasiswa “menggeruduk” rumah Sahara. Dia menyatakan bahwa mahasiswa hanya meminta untuk kuliah di rumahnya karena konsepnya adalah rumah belajar. Setelah kelas selesai, mahasiswa keluar rumah bersama-sama.
Tudingan lain seperti bahwa tindakan itu merupakan bentuk sakit stroke juga dibantah, karena menurut Imam menggunakan perban di kepala adalah sarkasme, sebagai sindiran terhadap dugaan santet yang “tak mempan”.
5. Keinginan Damai dan Klarifikasi Resmi
Meski konflik telah menjadi viral, Imam dan istrinya menegaskan bahwa mereka “ingin hidup damai dengan siapapun”.
Mereka juga meminta perangkat RT dan lingkungan agar turun langsung ke lapangan dan tidak hanya berpegang pada kabar dari satu pihak saja.
Setelah pengunduran dirinya ini, Imam tidak lagi mengajar di pascasarjana. Pihak kampus, khususnya Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maliki, menyatakan masalah akademik telah ditangani dan pengganti dosen sudah ditunjuk.
Kementerian Agama dan rektorat UIN juga telah memanggil Imam dan istrinya untuk klarifikasi. Sementara itu, Sahara hingga kini belum memberikan tanggapan resmi terhadap tuduhan yang diarahkan kepadanya.