- Kalcer adalah plesetan culture yang menggambarkan tren populer anak muda.
- Istilah kalcer menandai gaya hidup kekinian di media sosial Gen Z.
- Dari culture, kalcer jadi simbol identitas tren dan budaya pop digital.
SuaraSumbar.id - Istilah kata kalcer kini jadi pembicaraan hangat di berbagai platform media sosial dan sering muncul dalam percakapan Gen Z.
Kata kalcer disebut-sebut berasal dari bahasa Inggris culture yang berarti budaya, namun maknanya telah meluas mengikuti gaya hidup kekinian.
Mengutip berbagai sumber, arti kalcer dalam bahasa gaul merujuk ke tren atau gaya hidup viral dan populer, seperti tren fashion, musik, atau perilaku yang sedang hits di masyarakat.
Ada juga yang menyebutkan bahwa kalcer digunakan sebagai indikator seberapa seseorang “paham tren terkini” yang ramai diperbincangkan di media sosial.
Istilah kalcer muncul sebagai plesetan dari kata culture. Meski belum ada catatan resmi mengenai kapan kata ini pertama digunakan, istilah itu disebut sudah muncul sejak sekitar tahun 2016. Kemudian, kata kalcer makin populer seiring tren gaya hidup dan budaya pop anak muda menggunakan media sosial.
Salah satu aspek menarik dari kalcer adalah fleksibilitasnya dalam konteks: tidak hanya berlaku untuk fashion, tapi juga tempat nongkrong, musik, makanan viral, dan konten media sosial. Bila seseorang “belum nyobain makanan hits terbaru”, bisa dibilang “kurang kalcer”.
Ciri-ciri Anak Kalcer
- Pakaian atau fashion yang dianggap kekinian, mungkin dengan warna netral atau pakaian yang lagi tren.
- Aktif di media sosial, mengikuti berita tren di musik, film, kuliner, atau meme populer.
- Nongkrong di café hits, membawa laptop/stiker/stuff kekinian sebagai simbol gaya hidup.
- Memiliki aksesori seperti totebag, sneakers populer, sepatu atau item mode yang sering muncul dalam konten media sosial.
Contoh Penggunaan
“Belum nyobain makanan hits itu? Itu kan jajanan kalcer banget!”
“Style lo harus gini biar makin kalcer, bro!”
“Nggak ngerti meme ini? Waduh, lo kurang kalcer deh!”
Istilah kalcer kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari bahasa gaul Gen Z. Dari yang awalnya sekadar plesetan kata culture, berkembang menjadi simbol trendi, gaya hidup modern, identitas kekinian, dan pengakuan sosial dalam interaksi digital.
Penggunaan kata kalcer memperlihatkan bagaimana budaya pop di dunia maya mempengaruhi kehidupan nyata remaja.