Hingga saat ini, sejumlah video dari ketua kloter yang dikirim ke Kanwil Kemenag Sumbar menunjukkan upaya petugas di lapangan untuk menyatukan jamaah.
Meski tantangan cukup besar, langkah-langkah terus dilakukan demi memastikan seluruh jamaah Indonesia dapat beribadah dengan aman dan nyaman.
Data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) per Mei 2025 menunjukkan bahwa Sumatera Barat memberangkatkan sekitar 6.200 lebih calon haji tahun ini melalui Embarkasi Padang.
Ini menjadikan Sumbar sebagai salah satu provinsi dengan jumlah jamaah haji terbanyak di Indonesia bagian barat.
Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, sebelumnya menegaskan pentingnya koordinasi antarsyarikah dan petugas kloter agar tidak terjadi disorganisasi dalam pelaksanaan ibadah haji.
“Masalah perbedaan syarikah bisa berdampak pada logistik, pemondokan, dan layanan. Maka itu, petugas harus proaktif menyatukan kembali jamaah, terutama mereka yang terpisah dari keluarga,” kata Hilman dalam keterangannya di Jakarta, pekan lalu.
Kementerian Agama Sumbar juga mengimbau keluarga jamaah di Indonesia agar tidak panik jika mengetahui ada anggota keluarganya yang sempat terpisah.
Semua proses pemulihan posisi kloter akan terus diupayakan hingga seluruh jamaah berada dalam pengawasan petugas yang sama.
Dengan langkah penanganan cepat ini, 92 calon haji asal Sumatera Barat yang sempat terpisah diharapkan dapat kembali menjalankan ibadah haji dengan tenang dan khusyuk bersama kelompoknya masing-masing. (Antara)