SuaraSumbar.id - Harga emas Antam kembali mengalami lonjakan signifikan. Berdasarkan data resmi dari laman Logam Mulia pada Selasa (6/5/2025), harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik sebesar Rp 26.000 menjadi Rp 1.931.000 per gram, dari posisi sebelumnya di Rp 1.905.000 per gram.
Kenaikan ini turut mempengaruhi harga buyback emas Antam, yakni harga yang ditetapkan saat konsumen menjual kembali emas batangan ke PT Antam Tbk. Buyback hari ini juga naik ke level Rp 1.780.000 per gram, meningkat dari harga sebelumnya.
Kondisi pasar global dan tren harga komoditas dunia menjadi salah satu pemicu menguatnya harga logam mulia. Selain itu, meningkatnya permintaan emas menjelang pertengahan tahun serta ketidakpastian ekonomi global turut mendorong harga emas terus merangkak naik.
Dalam setiap transaksi jual maupun beli emas batangan, konsumen akan dikenakan pajak sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017. Untuk transaksi penjualan emas Antam ke PT Antam Tbk dengan nominal di atas Rp10 juta, pembeli diwajibkan membayar Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22.
Tarif pajak untuk pemilik Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah 1,5 persen, sementara yang tidak memiliki NPWP dikenakan tarif 3 persen. Potongan pajak ini langsung dipotong dari total nilai buyback emas.
Sementara untuk transaksi pembelian emas batangan, tarif PPh 22 yang berlaku adalah 0,45 persen bagi pemegang NPWP, dan 0,9 persen untuk non-NPWP.
Setiap pembelian akan disertai dengan bukti potong PPh 22 dari Antam sebagai bukti kepatuhan terhadap regulasi perpajakan.
Daftar Harga Emas Antam Selasa 6 Mei 2025
Berikut adalah harga resmi emas batangan Antam berdasarkan pecahan yang tertera di laman Logam Mulia:
- 0,5 gram: Rp1.015.500
- 1 gram: Rp1.931.000
- 2 gram: Rp3.802.000
- 3 gram: Rp5.678.000
- 5 gram: Rp9.430.000
- 10 gram: Rp18.805.000
- 25 gram: Rp46.887.000
- 50 gram: Rp93.695.000
- 100 gram: Rp187.312.000
- 250 gram: Rp468.015.000
- 500 gram: Rp935.820.000
- 1.000 gram: Rp1.871.600.000
Tren Kenaikan Emas Global, Peluang atau Tantangan?
Lonjakan harga emas hari ini tak lepas dari situasi geopolitik internasional yang belum stabil. Ketegangan di kawasan Timur Tengah, konflik Ukraina-Rusia yang masih berlangsung, serta kebijakan suku bunga Amerika Serikat turut mendorong investor global beralih ke aset aman seperti emas.
Selain itu, laporan dari World Gold Council (WGC) pada kuartal pertama 2025 menunjukkan adanya peningkatan permintaan emas oleh bank sentral di berbagai negara. Hal ini juga menjadi sinyal bahwa logam mulia masih menjadi instrumen lindung nilai (hedging) yang dipercaya di tengah volatilitas ekonomi.
Khusus di Indonesia, fenomena ini berdampak langsung pada minat masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk emas Antam. Banyak investor ritel yang mulai mengamankan dana mereka melalui pembelian emas batangan, terutama menjelang semester kedua tahun ini.
Bagi masyarakat yang ingin bertransaksi emas, disarankan untuk selalu mengikuti informasi resmi dari Logam Mulia serta memahami aturan perpajakan yang berlaku. Melakukan transaksi di mitra resmi PT Antam Tbk dapat memberikan keamanan dari sisi legalitas dan nilai tukar yang transparan.
Kenaikan harga emas Antam hari ini juga dapat menjadi peluang bagi pemilik emas untuk menjual kembali dengan margin keuntungan, terutama jika pembelian dilakukan beberapa bulan lalu saat harga masih di bawah Rp1,900.000 per gram.
Dengan prospek global yang masih penuh ketidakpastian, tren harga emas diperkirakan akan tetap fluktuatif. Namun, bagi masyarakat yang menjadikan emas sebagai instrumen jangka panjang, kondisi saat ini bisa menjadi momentum strategis untuk mengamankan aset. (Antara)
