Data dari Kementerian Kesehatan mencatat bahwa rata-rata waktu tanggap ambulans di kota besar seperti Jakarta mencapai 12-15 menit. Namun angka ini bisa lebih rendah jika dukungan dari masyarakat meningkat dan lalu lintas lebih tertib terhadap kendaraan darurat.
Dalam sistem kesehatan darurat, kecepatan bukan hanya soal waktu tempuh. Kecepatan berarti harapan. Setiap detik yang dihemat bisa menjadi pembeda antara hidup dan mati. Maka dari itu, penting bagi semua pihak untuk memahami bahwa kecepatan ambulans bukan tindakan sembrono, melainkan bagian dari prosedur penyelamatan nyawa.
Di tengah padatnya lalu lintas, mari ingat satu hal sederhana: memberi jalan pada ambulans berarti kita turut berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa. Semakin cepat ambulans tiba di lokasi, semakin besar kemungkinan pasien bisa pulih. Kecepatan ambulans adalah bukti nyata bahwa dalam dunia medis, waktu adalah segalanya.
Kontributor: Saptra S