Geger Penemuan Mayat Pria Tanpa Busana di Sungai Batang Sianok Agam, Identitas Belum Ditemukan

Warga di Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), digegerkan dengan penemuan mayat pria tanpa identitas yang terdampar di Sungai Batang Sianok.

Riki Chandra
Selasa, 25 Maret 2025 | 18:08 WIB
Geger Penemuan Mayat Pria Tanpa Busana di Sungai Batang Sianok Agam, Identitas Belum Ditemukan
Tim medis sedang memeriksa jasad korban ditemukan di sungai kawasan Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). [Dok. Antara]

Di sisi lain, warga Kabupaten Agam juga diminta mewaspadai erupsi Gunung Marapi. Diketahui, gunung marapi aktif di Sumbar berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap erupsi Gunung Marapi.

Erupsi Gunung Marapi. [Dok. Istimewa]
Erupsi Gunung Marapi masih terjadi. Gunung Marapi ini berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar yang kini berada di level Waspada. [Dok. Istimewa]

Pasalnya, aktivitas gunung yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah itu kini kembali meningkat. Ditambag lagi tingginya curah hujan dalam beberapa hari ke depan.

"Erupsi Gunung Marapi yang disertai hujan deras berpotensi memicu bencana sekunder, seperti longsor dan banjir lahar dingin. Kami mengimbau masyarakat agar lebih waspada," ujar Mahyeldi, Kamis (20/3/2025).

Mahyeldi menekankan pentingnya kewaspadaan bagi warga yang bermukim di sekitar Gunung Marapi, Sitinjau Lauik, serta daerah rawan longsor dan galodo lainnya.

Peningkatan kesiapsiagaan juga perlu dilakukan oleh warga yang tinggal di kawasan jalur mudik Lebaran yang rawan terdampak.

Sebagai langkah mitigasi, Pemprov Sumbar bersama BMKG telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi. Beberapa di antaranya adalah pemasangan kamera pemantau serta sirene untuk memberi peringatan dini jika terjadi peningkatan debit air di hulu sungai sekitar Gunung Marapi.

Selain itu, kata Gubernur Mahyeldi, alat berat dan pos siaga telah disiagakan di titik-titik rawan longsor, khususnya di jalur mudik.

BMKG juga akan memperbarui peringatan dini setiap tiga hari sekali guna memastikan masyarakat mendapatkan informasi terkini mengenai potensi bencana.

Mahyeldi juga mengimbau para pemudik untuk selalu memantau informasi cuaca sebelum melakukan perjalanan agar terhindar dari risiko bencana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini