Angin Kencang Rusak 34 Rumah di Solok Selatan, 133 Jiwa Terdampak

Sebanyak 34 rumah warga Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar), rusak diterjang angin kencang yang melanda daerah itu pada Kamis (6/12/2024).

Riki Chandra
Jum'at, 06 Desember 2024 | 11:53 WIB
Angin Kencang Rusak 34 Rumah di Solok Selatan, 133 Jiwa Terdampak
Petugas mengevakuasi bilboard yang roboh akibat angin kencang dan menimpa warung di Kabupaten Solok Selatan. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Sebanyak 34 rumah warga Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar), rusak diterjang angin kencang yang melanda daerah itu pada Kamis (6/12/2024).

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan mencatat sebanyak 133 jiwa dari 36 kepala keluarga (KK) terdampak bencana tersebut, khususnya di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh.

“Kami telah menurunkan tim untuk pendataan lebih lanjut serta mendistribusikan bantuan berupa family kit kepada para korban,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Solok Selatan, Dahrizal, dikutip dari Antara, Jumat (6/12/2024).

Kerusakan tersebar di dua lokasi utama. Di Jorong Batang Lolo, tercatat enam rumah rusak, satu sekolah terdampak, dengan empat KK dan 17 jiwa terpengaruh.

Sementara itu, di Jorong Sungai Rambutan, kerusakan lebih parah, dengan 27 rumah rusak, melibatkan 32 KK dan 116 jiwa.

Selain kerusakan rumah, sebuah billboard besar di Kecamatan Sangir roboh akibat angin kencang dan menimpa sebuah warung. Meski demikian, tidak ada laporan korban jiwa dalam insiden tersebut.

“Kondisi saat ini masih dalam pemantauan, dan tim telah dikerahkan untuk membantu warga terdampak,” katanya.

Sekretaris Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa/Nagari, Ilhamka Yuzid mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait kerusakan akibat angin kencang di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh.

"Bantuan berupa sembako sedang kami siapkan untuk segera disalurkan," ujarnya.

Sementara itu, Camat Koto Parik Gadang Diateh, Soni Patricia menuturkan bahwa pendataan kerusakan rumah telah selesai dilakukan dan dilaporkan ke BPBD serta Dinas Sosial.

“Namun, karena angin masih kencang, warga belum berani membersihkan atap yang beterbangan,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak