SuaraSumbar.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bukittinggi berencana memperluas jangkauan suara Jam Gadang agar dentangnya terdengar lebih jauh.
"Bunyi khas dari Jam Gadang sudah menjadi bagian dari sejarah Bukittinggi. Kami sedang mengupayakan agar suara dentangnya bisa mencapai wilayah yang lebih luas, tanpa mengubah karakter asli bunyinya," kata Pjs Wali Kota Bukittinggi, Hani Syopiar, Senin (4/11/2024).
Salah satu rencana untuk mencapai ini adalah dengan menambahkan pengeras suara, meskipun bunyi lonceng akan tetap dipertahankan.
Dentang Jam Gadang Bukittinggi terdengar setiap jam, menjadi penanda waktu bagi masyarakat sekitar.
Hani Syopiar Rustam juga melihat langsung lonceng yang menghasilkan suara khas tersebut dan memeriksa mesin pemutar jarum jam yang berada di dalam bangunan. Uniknya, Jam Gadang ini memiliki sejarah yang istimewa.
"Jam Gadang dan Big Ben di London, Inggris, dibuat oleh pembuat yang sama, Benhard Vortmann dari Jerman. Pabrik yang membuatnya pun sama, menjadikan Jam Gadang satu dari dua jam menara di dunia yang dibuat olehnya," katanya.
Pjs Wali Kota Bukittinggi juga menekankan pentingnya menjaga keaslian Jam Gadang sebagai warisan sejarah. Pemeliharaan harus dilakukan secara rutin tanpa mengubah bentuk bangunan ikonis ini.
Jam Gadang menjadi daya tarik wisata utama bagi masyarakat dan turis yang datang ke Bukittinggi, dikelilingi oleh taman yang luas dan asri.
Jam Gadang yang memiliki tinggi sekitar 26 meter dan berbahan dasar kapur ini selesai dibangun pada 1926 sebagai hadiah dari Ratu Belanda untuk Rook Maker, sekretaris atau controleur Fort de Kock (sekarang Kota Bukittinggi) pada masa Hindia Belanda. (Antara)