Early Warning System Bencana Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Sumbar Resmi Beroperasi, Tersebar di 23 Titik!

Alat peringatan dini diharapkan mampu memberikan perlindungan lebih baik bagi masyarakat di kawasan rawan bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi.

Riki Chandra
Senin, 28 Oktober 2024 | 14:17 WIB
Early Warning System Bencana Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Sumbar Resmi Beroperasi, Tersebar di 23 Titik!
Peralatan peringatan dini (Early Warning System/EWS) bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Sistem Early Warning System (EWS) untuk bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar), telah resmi beroperasi setelah diuji dan dipastikan berfungsi optimal oleh tim ahli Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Alat peringatan dini ini diharapkan mampu memberikan perlindungan lebih baik bagi masyarakat di kawasan rawan bencana.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, perangkat EWS mencakup sensor, kamera pengawas (CCTV), dan menara sirine yang telah terpasang di beberapa titik strategis sekitar Gunung Marapi.

Pemasangan sistem ini dilakukan melalui rangkaian uji coba dan evaluasi yang melibatkan BNPB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera V.

"23 titik pemasangan EWS tersebar di beberapa wilayah seperti Nagari Sungai Jambu di Kabupaten Tanah Datar, Desa Pahu-Pagu, dan Lubuk Mata Kucing, termasuk di kawasan Kota Padang Panjang," katanya, Senin (28/10/2024).

Area ini dipilih karena memiliki risiko tinggi terdampak banjir lahar dingin akibat aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi.

Menurut Abdul Muhari, sistem EWS ini bekerja dengan mendeteksi kenaikan muka air sungai di atas level normal. Saat sensor mendeteksi peningkatan tersebut, sirine akan berbunyi keras, memberikan peringatan bagi masyarakat di sekitarnya agar segera mengevakuasi diri demi keselamatan.

Pengoperasian sistem EWS ini dipantau langsung oleh petugas pusat kontrol Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Sumatera Barat.

Selain itu, sistem juga terintegrasi dengan pusat pemantauan milik BMKG dan Pos Pemantau Gunung Marapi dari PVMBG, memperkuat kesiagaan dan koordinasi dalam menghadapi ancaman banjir lahar dingin.

BNPB berharap dengan keberadaan EWS ini, tingkat keselamatan masyarakat di wilayah Sumatera Barat akan meningkat, dan risiko kerusakan lingkungan akibat bencana dapat diminimalkan. (antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak