SuaraSumbar.id - Seorang pria lanjut usia tewas setelah tertabrak Kereta Api Doho Penataran 342 di perlintasan jalur kereta api kilometer 65 + 7, Dusun Tamanayu, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Rabu (9/10/2024) pagi.
Korban yang diketahui bernama Nur Sai (67), warga Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, tewas seketika di lokasi kejadian dengan kondisi mengenaskan.
Kapolsek Kepanjen, AKP Moh Lutfi, mengonfirmasi bahwa kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 05.40 WIB ketika korban sedang berjalan di atas rel.
"Kejadiannya tadi pagi, sekira pukul 05.40 WIB. Korban tertabrak oleh Kereta Api Doho Penataran yang melintas dari arah selatan ke utara," ujar AKP Lutfi kepada JatimTIMES, Rabu (9/10/2024).
Baca Juga:Honda Mobilio Hancur Ditabrak Kereta Api di Padang Pariaman, 1 Orang Tewas dan 2 Luka Berat
Menurut keterangan dari masinis kereta api, peristiwa bermula ketika kereta melintas di jalur petak Kepanjen-Pakisaji.
Masinis melihat seorang pejalan kaki yang berjalan di atas rel dari arah utara ke selatan. Peringatan berupa klakson sudah dibunyikan oleh masinis, namun korban tetap berjalan mendekati kereta tanpa menghiraukan peringatan tersebut.
"Informasi dari masinis, korban tetap berjalan di jalur rel meskipun sudah diperingatkan dengan klakson. Akibatnya, korban terserempet dan terpental ke sisi barat rel," jelas AKP Lutfi.
Usai kejadian, kondisi korban sangat mengenaskan. Bagian kepala korban terjepit di antara besi pembatas di pinggir rel, tulang belakang patah, serta terdapat luka gores di kedua kaki. Kepala korban juga mengalami cedera serius yang mengakibatkan pecahnya tempurung kepala.
"Korban meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP) akibat luka-luka parah yang dideritanya," tambah AKP Lutfi.
Baca Juga:Seorang Pria Ditabrak KA Seminung di Padang, Korban Luka Berat dan Belum Sadarkan Diri
Setelah kejadian, peristiwa ini dilaporkan oleh masinis Kereta Api Doho Penataran kepada Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska).
Laporan tersebut kemudian diteruskan ke Polsek Kepanjen untuk penanganan lebih lanjut. Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki apakah kejadian tersebut murni kecelakaan atau ada indikasi bunuh diri.
"(Dugaan bahwa korban bunuh diri) masih kami dalami. Saat ini, kami masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi dan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi," pungkas AKP Lutfi.
Peristiwa tragis ini menjadi perhatian bagi masyarakat di sekitar perlintasan kereta api. Kepala Desa Jatirejoyoso, Sudirman, mengimbau warga untuk lebih berhati-hati saat berada di sekitar jalur kereta, terutama pada jalur-jalur yang rawan kecelakaan.
"Jalur kereta api ini memang sering dilewati warga yang hendak beraktivitas. Kami minta agar warga lebih waspada, jangan sampai berjalan di atas rel atau melintas tanpa memperhatikan keselamatan," ujar Sudirman.
Pihak desa juga akan memasang papan peringatan tambahan di sepanjang jalur rel dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Meski masih dalam penyelidikan, polisi tidak menutup kemungkinan adanya motif bunuh diri dalam kejadian ini. Keluarga korban rencananya akan dimintai keterangan lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada faktor penyebab seperti masalah pribadi atau gangguan kesehatan mental yang mungkin dialami oleh korban sebelum kejadian.
“Kami akan melakukan pendalaman terhadap latar belakang korban untuk memastikan apakah ini murni kecelakaan atau ada unsur kesengajaan. Namun, untuk saat ini, kami masih fokus pada pengumpulan bukti di TKP dan keterangan dari saksi-saksi,” tutup AKP Lutfi.
Dengan kejadian ini, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati saat berada di sekitar jalur kereta api dan selalu mematuhi aturan keselamatan yang ada.
Kontributor : Elizabeth Yati