Penanganan Bencana Banjir Bandang di Agam Terkendala Kekurangan Alat Berat

"Sejak malam kejadian, kami sudah koordinasi, Pemkab sudah turun sejak malam," ujar Aderia pada Rabu (15/5/2024).

Bernadette Sariyem
Rabu, 15 Mei 2024 | 20:21 WIB
Penanganan Bencana Banjir Bandang di Agam Terkendala Kekurangan Alat Berat
Kepala Dinas Pertanian Agam Arief Restu sedang meninjau lahan pertanian yang terdampak banjir bandang. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Penanganan bencana pasca banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), mengalami kendala kekurangan alat berat.

Meskipun ada banyak keluhan dari masyarakat tentang lambannya respons pemerintah Kabupaten Agam, anggota DPRD Agam menilai Pemda sudah berupaya maksimal dalam menangani situasi tersebut.

Anggota DPRD Agam, Aderia, menjelaskan bahwa dampak bencana kali ini sangat besar, menyebabkan kerusakan rumah, fasilitas umum, serta korban hilang dan meninggal.

Namun, ia menegaskan bahwa Pemda sejak hari kejadian sudah langsung bergerak cepat untuk mendata dan memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak.

"Sejak malam kejadian, kami sudah koordinasi, Pemkab sudah turun sejak malam," ujar Aderia pada Rabu (15/5/2024).

Sejak hari kejadian, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan, Pemkab telah menugaskan personel untuk membantu masyarakat di lokasi terdampak.

Namun, keluhan terkait kurangnya alat berat masih belum bisa sepenuhnya terpenuhi oleh Pemda.

"Saya sudah koordinasikan juga, tapi ini memang karena keterbatasan alat yang kita punya," jelas Aderia.

Meskipun terbatas dalam hal alat berat, masyarakat tetap dibantu melalui tenaga manusia dari tim gabungan BPBD, TNI, dan Polri.

Aderia menyebutkan bahwa masalah alat berat ini belum ada solusi yang tepat, mengingat banyaknya daerah terdampak.

"Ketersediaan yang tidak memadai membuat alat berat ini dikerahkan ke lokasi prioritas atau urgen terlebih dahulu," ujarnya.

Aderia menambahkan bahwa meminjam alat berat dari Provinsi juga tidak sepenuhnya memungkinkan, karena ada sekitar empat atau lima kabupaten/kota lain yang juga terdampak banjir.

Oleh karena itu, Provinsi tidak bisa memenuhi kebutuhan alat berat untuk semua daerah terdampak.

"Pemerintah Provinsi pun tidak bisa memenuhi kebutuhan semuanya," terang Aderia.

Sementara itu, upaya penanganan darurat terus dilakukan oleh berbagai pihak untuk memulihkan kondisi di Kabupaten Agam dan membantu masyarakat yang terdampak banjir bandang.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini