SuaraSumbar.id - Surat terbuka untuk Anies Baswedan yang dibuat pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bernama Yoel Krisnanda Sumitro menimbulkan pro kontra di media sosial.
Para pendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) ada yang bersikap bijak tapi tak sedikit yang tak suka dengan surat terbuka Yoel Sumitro.
Ruth Nathania Susanto, salah satu pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, adalah salah satu orang yang bersikap bijak terhadap surat terbuka Yoel Sumitro.
Lewat akun X @ruthnats, Ruth Susanto memberikan jawaban terhadap surat terbuka Yoel Sumitro. Ruth mengaku sedih membaca surat terbuka Yoel.
Baca Juga:Puisi Anak Muda Sumbar untuk AMIN: Pilpres Adalah Kuasa Rakyat
Ruth mengaku mendukung Anies Baswedan sejak Gerakan TurunTangan yang digagas Anies Baswedan lalu konvensi di Partai Demokrat sampai awal mula Pilkada DKI 2017.
Namun Ruth juga kecewa ketika Anies Baswedan mendatangi Habib Rizieq Shihab mencari dukungan politik. Ini membuat Ruth mengalihkan dukungan ke Ahok.
"Gue sedih karena waktu itu gue kecewa, sangat kecewa saat tau bahwa sosok yang gue kagumi ternyata “pro-FPI”. Ini adalah pikiran gue saat itu. Sesederhana itu gue langsung balik kanan dan dukung Ahok," kata dia.
Ruth mengajak semua orang untuk melihat ke dalam dirinya masing-masing dan mengakui dalam hati, bahwa sudah sama-sama insensitif.
"Baik pendukung Ahok pun kontra Ahok, sama ekstrimnya. Kita dibalur kebencian satu sama lain yg membuat kita sama2 merasa YANG PALING TERDZOLIMI," ucapnya.
Baca Juga:Warganet Minta Cak Imin Jangan Banyak Bicara Takut Blunder
Untuk itu Ruth meminta semua pihak tidak menunjuk Ahok maupun Anies untuk minta maaf karena masalah yang terjadi adalah pada diri masing-masing yang insensitif.
"Saat ini, saya begitu getol mendukung Anies, karena saya ingin kita PULIH. Bagi saya, “BENCANA” sudah berlalu dan ini waktunya kita untuk PULIH. Untuk pulih, bukan dengan mendesak siapapun untuk minta maaf ke kita. Tak terkecuali mendesak Pak Anies," tuturnya.
Menurut dia, selama kita masih menunjuk pihak lain yang salah dan kita yang benar, selama itu pula perpecahan akan terus ada dan hati kita tidak akan pernah pulih.
"Selama kita masih berpikir solidaritas lilin utk Ahok di Tugu Proklamasi itu LEBIH MULIA dari solidaritas teman2 Muslim yang sudah merasa sangat tersinggung & marah karena Ahok, selama itu pula kita tidak akan bisa pulih. Pun sebaliknya," ucapnya.
Ruth meyakini bahwa kekuatan sebuah bangsa itu ada di warganya. Warga yang saling bergandeng tangan. Warga yang teguh untuk saling percaya satu dengan yang lain, warga yang saling menolong dan saling memahami.