Banjir Lahar Dingin Usai Erupsi Gunung Marapi Landa Tanah Datar

Erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu, 3 Desember 2023, tidak hanya menyebabkan abu vulkanik dan banjir lahar dingin, tetapi juga menimbulkan korban jiwa.

Chandra Iswinarno
Rabu, 06 Desember 2023 | 14:35 WIB
Banjir Lahar Dingin Usai Erupsi Gunung Marapi Landa Tanah Datar
Ilustrasi Gunung Marapi. [Antara]

SuaraSumbar.id - Kabupaten Tanah Datar di Sumatera Barat mengalami banjir lahar dingin yang disebabkan oleh erupsi Gunung Marapi pada Selasa malam, 5 Desember 2023.

Banjir ini terjadi di beberapa Nagari, termasuk Pariangan dan Batubasa di Kecamatan Pariangan serta Baringin di Kecamatan Limo Kaum.

Bupati Tanah Datar, Eka Putra, melaporkan bahwa banjir lahar dingin di Nagari Pariangan telah menghantam area pemandian air panas di dekat Masjid Ishlah.

Di Nagari Batubasa, banjir juga berdampak pada masjid dan rumah-rumah warga, terutama di Jorong Sialahan.

Baca Juga:Gunung Marapi Enam Kali Meletus Hari Ini, Evakuasi Korban Terakhir Terkendala

Sementara itu, di Nagari Baringin, sebuah jembatan di kawasan Koto Baranjak terban di kedua sisinya, membuatnya tidak dapat dilalui oleh kendaraan bertonase besar.

"Kami mengimbau warga untuk tidak panik dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang. Jangan terpengaruh oleh isu yang dapat menimbulkan kepanikan," kata Eka Putra, yang dikutip dari laman resmi Pemkab Tanah Datar pada Rabu (6/12/2023).

Eka Putra juga menginformasikan bahwa banjir terjadi akibat peningkatan debit air di Batang Air Sigarungguang, Nagari Baringin dan Batang Air Lona, Nagari Parambahan, yang berdekatan dengan pemukiman penduduk.

Erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu, 3 Desember 2023, tidak hanya menyebabkan abu vulkanik dan banjir lahar dingin, tetapi juga menimbulkan korban jiwa.

Sebanyak 23 orang dilaporkan meninggal dunia, dan 75 pendaki dari berbagai daerah terjebak di gunung saat erupsi.

Baca Juga:Nama-nama 16 Korban Erupsi Gunung Marapi yang Sudah Teridentifikasi

Dari jumlah tersebut, 57 orang berhasil dievakuasi dengan selamat, namun beberapa masih dirawat di rumah sakit akibat luka serius.

Sisanya, 22 pendaki ditemukan meninggal dunia dan satu orang masih dalam proses evakuasi.

Proses pencarian yang dilakukan hingga Selasa, 5 Desember 2023, melibatkan lebih dari 300 petugas gabungan dari berbagai instansi.

PVMBG telah mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendaki Gunung Marapi dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak. Hingga saat ini, erupsi masih terjadi dengan gunung tersebut terus mengeluarkan abu vulkanik.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak