SuaraSumbar.id - Dalam perkembangan terbaru terkait erupsi Gunung Marapi, keadaan menjadi semakin memilukan. Pada hari ketiga pasca erupsi, Selasa (5/12/2023), tercatat 23 pendaki dinyatakan meninggal dunia.
Sementara tim gabungan telah berhasil mengevakuasi 52 pendaki dari total 75 yang terjebak.
Wakapolda Sumbar, Brigjen Pol Edi Mardianto, mengumumkan bahwa 18 pendaki yang belum ditemukan juga telah dinyatakan meninggal.
Hingga Selasa (5/12), tim evakuasi berhasil menemukan dan mengeluarkan 13 jasad pendaki dari lokasi bencana.
Baca Juga:Tragedi Erupsi Gunung Marapi: Dua Personel Polda Sumbar Ikut Jadi Korban
“Kami masih berupaya mengevakuasi sepulah jasad lainnya yang posisinya terdeteksi,” kata Brigjen Edi.
Evakuasi ini dihadapkan pada tantangan berat, mengingat kondisi medan yang sulit dan debu vulkanik yang masih terus menebar ancaman.
Upaya penanganan korban erupsi Gunung Marapi telah diintensifkan pada hari ketiga. Ratusan personel dari berbagai instansi dan dukungan masyarakat lokal telah dikerahkan untuk membantu proses evakuasi.
“Kami berkomitmen untuk menyelesaikan evakuasi seluruh korban secepat mungkin,” ujar Brigjen Edi.
Situasi yang berat ini menjadi pengingat akan bahaya yang dapat timbul secara tiba-tiba di daerah rawan bencana alam.
Pihak kepolisian dan tim SAR gabungan terus berupaya keras dalam menangani situasi pascabencana ini, sambil menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban yang terdampak tragedi ini.
Kontributor : Rizky Islam