SuaraSumbar.id - Salat Dhuha, sebuah ibadah sunnah dalam Islam, dianggap memiliki keutamaan yang besar.
Menurut buku Lautan Mukjizat Shalat Dhuha oleh Yazid Abu Fida dan Berkah Shalat Dhuha karya M. Khalalurrahman Al Mahfani, salat ini dikerjakan setelah matahari naik kira-kira setinggi satu tombak dan berakhir sebelum waktu dhuhur.
Salat Dhuha dianjurkan sebagai bentuk ibadah sunnah muakkad (sangat dianjurkan) yang dilaksanakan di pagi hari.
Dikerjakan minimal dua rakaat, cara pelaksanaannya sama dengan salat-salat sunnah lainnya, dengan perbedaan pada niatnya.
Baca Juga:Doa Agar Dimudahkan saat Ujian dan Ketika Menghadapi Soal yang Sulit
Setelah menyelesaikan salat Dhuha, disunnahkan membaca doa khusus, seperti dinukil dari The Miracle of Shalat Tahajjud, Subuh & Dhuha karya Nazam Dewangga dan Aji 'el-Azmi' Payuni.
Doa ini memohon keberkahan, kemudahan rezeki, dan perlindungan dari Allah SWT, dengan mengakui waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Nya.
Doa Dhuha dianggap sebagai pengakuan atas kuasa Allah dalam memberikan rezeki, dan sebagai cara untuk memohon keberkahan dalam segala hal.
Doa tersebut berbunyi:
َللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Baca Juga:Doa Masuk Ruang Ujian dan Sesaat Sebelum Mengerjakan Lembar Soal
Allahumma innad-duha'a duha'uka wal baha'a baha'uka wal jamala jamaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrota qudratuka wal 'ismata 'ismatuka. Allahumma ing kana rizqi fis-sama'i fa anzilhu, wa ing kana fil ardi fa akhrijhu, wa ing kana mu'asiran fa yassirhu, wa ing kana haraman fa tahhirhu wa ing kana ba'idan fa qarribhu bi haqqi duha'ika wa baha'ika wa jamalika wa quwwatika wa qudratika, atini ma ataita 'ibadakash-shalihiin.
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha itu adalah waktu dhuha-Mu, keagungan itu adalah keagungan-Mu, keindahan itu adalah keindahan-Mu, kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, kekuasaan itu adalah kekuasaan-Mu, dan pemeliharaan itu adalah pemeliharaan-Mu. Ya Allah, bila rezekiku masih berada di langit maka turunkanlah, bila di dalam bumi maka keluarkanlah, bila sukar maka mudahkanlah, bila haram maka sucikanlah, bila jauh maka dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepadaku segala apa yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-Mu yang shaleh.
Untuk diketahui, sejumlah hadis juga menguatkan praktik ini. Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW menekankan puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat shalat Dhuha, dan shalat witir sebelum tidur.
Aisyah ra, istri Nabi, juga meriwayatkan bahwa Nabi sering mengerjakan empat rakaat salat Dhuha, dan terkadang menambahnya.
Hadis dari Abu Dzar Al-Ghifari ra menyebutkan bahwa setiap pagi ada sedekah untuk setiap persendian tubuh, yang dapat dicukupi dengan dua rakaat salat Dhuha.
Doa dan praktek Salat Dhuha ini menawarkan spiritualitas yang mendalam bagi umat Muslim, mengingatkan mereka akan kebesaran dan kekuasaan Allah dalam segala aspek kehidupan.
Kontributor : Rizky Islam