Wanita Tewas Gantung Diri di Penginapan Padang Diduga Mau Nikah dengan Polisi, Keluarga Bantah Isu Jemputan Rp 500 Juta

Wanita berinisial SIPS (25) ditemukan tewas tergantung di lemari kamar penginapan di kawasan Padang Pasir, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Senin (13/11/2023).

Riki Chandra
Jum'at, 17 November 2023 | 17:24 WIB
Wanita Tewas Gantung Diri di Penginapan Padang Diduga Mau Nikah dengan Polisi, Keluarga Bantah Isu Jemputan Rp 500 Juta
Ilustrasi mayat. [Antara]

SuaraSumbar.id - Wanita berinisial SIPS (25) ditemukan tewas tergantung di lemari kamar penginapan di kawasan Padang Pasir, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Senin (13/11/2023). Pihak keluarga pun meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas penyebab bunuh diri yang dilakukan oleh wanita tersebut.

Keluarga SIPS bernama Rizki mengatakan bahwa selama ini tidak ada permasalahan yang terjadi. Bahkan, SIPS akan melangsungkan pernikahan dengan seorang personel kepolisian lulusan Akpol pada tahun 2024 mendatang.

“Sudah proses (nikah). Sudah sidang BP4R (Badan Pembantu Penasehat Perkawinan Perceraian dan Rujuk) di Ternate. Kalau untuk tahapan (pernikahan) sebenarnya tidak ada lagi masalah,” kata Rizki, Jumat (17/112023).

Menurut Rizki, SIPS ke Padang untuk mengurus surat-surat persiapan pernikahan dan bertemu calon mertua. Rencananya, pernikahan akan dilangsungkan di Kota Padang.

“Tujuan ke Padang memang untuk mengurus pernikahan (NA) bagaimana bisa nikah di sini. Nikah akan dilangsungkan di Padang. Makanya urus pernikahan,” ungkapnya.

Rizki pun membantah isu yang viral di media sosial SIPS bunuh diri karena faktor uang jemputan pernikahan yang sebesar Rp 500 juta. Ia menegaskan hal tersebut tidak benar, karena masalah itu telah selesai.

“Buktinya sudah sidang. Terkait keluarga kami membatalkan itu tidak benar. Buktinya sudah sidang. Sudah 85 persen persiapan pernikahan. Tidak ada kami dari pihak perempuan membatalkan, begitupun pihak laki-laki juga tidak,” tegasnya.

Maka itu, Rizki mewakili keluarga, berharap pihak kepolisian dapat melalukan penyelidikan secara tuntas. Penyelidikan dilakukan itu untuk mencari tahu penyebab Shintia nekad melakukan bunuh diri.

“Jika benar gantung diri, apa motifnya. Jika bicara permasalahan, selama ini tidak ada masalah. Pasti wajar kami sebagai anggota keluarga (bertanya), pasti ada dorongan adik kami bisa (bunuh diri) seperti itu,” kata dia.

“Keterangan pihak kepolisian kami belum bisa menyimpulkan lagi. Hasil visum belum bisa kami lihat. Walaupun kami tidak melakukan autopsi. Kami sudah mengikhlaskan, tapi tentu motif, penyidik yang tahu alasan kenapanya (bunuh diri) dan alasannya, bisa diterima akal sehat,” sambung Rizki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini