SuaraSumbar.id - Masyarakat Pigogha, Sungai Bremes, Kelurahan Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), sepakat tidak mau pulang meski telah dijemput langsung oleh bupati setempat.
Massa masih ingin memperjuangkan nasibnya sampai pemerintah mengabulkan tuntutan hitam di atas putih.
Mereka (masyarakat) sepakat tidak mau pulang meskipun telah dibujuk oleh Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat mengimbau untuk warga Pigogah Patibubur, Nagari Air Bangis, Kecamatan Sei Beremas, Kabupaten Pasaman Barat untuk pulang," katanya, Sabtu (5/8/2023).
Baca Juga:Viral Curhatan Pedagang Kena Tipu Uang Pecahan Rp2 Ribu Diwarnai Mirip Rp20 Ribu
"Kehadiran kami pada hari ini bertujuan untuk mengajak bapak-bapak pulang ke kampung halaman. Dengan hati yang sangat ikhlas dan penuh kasih sayang dan penuh perhatian," sambungnya.
Mendengar ajakan itu, salah seorang warga Syamsul Bahri Harahap mengaku sudah mendengar ajakan yang disampaikan oleh Wakil Bupati.
"Kami sebenarnya juga ingin pulang. Namun kami butuh perjanjian tertulis untuk keamanan dalam berusaha. Seribu kali bapak menyuruh kami pulang seribu kali juga kami mengatakan tidak," ungkapnya.
Koordinator aksi Haris Ritonga mengatakan, pada dasarnya aksi ini bukan kemauan warga dan ini hanya keterpaksaan.
"Ini terpaksa kami lakukan, kami ingin kepastian hukum, dan kepada pemkab Pasbar, terkait yang kami di hutan kawasan. Marilah kita selesaikan dengan regulasi yang ada," cetusnya.
Baca Juga:Sinopsis Unstoppable, Kisah Mantan Gangster yang Pensiun Jadi Distributor Makanan Laut
Diberitakan, Risnawanto meminta dan bermohon kepada warganya untuk kembali ke rumah masing-masing. Hal itu disampaikan melakukan video yang beredar di sejumlah Group WhatsApp.
"Karena saat ini anak dan sanak famili sudah menunggu kembalinya bapak/ibu yang saat berunjuk rasa," katanya.
Dalam video itu, Risnawanto berjanji keamanan dan kenyamanan kepulangan para pendemo dengan selamat sampai ke rumah.
"Berharap bapak/ibu dapat mengindahkan demi kenyamanan, ketentraman dan kebersamaan sebagai warga Kabupaten Pasaman Barat," jelasnya.
Diketahui, hingga hari keenam ratusan warga masih memenuhi Masjid Raya Sumbar. Disamping itu, sejumlah bus telah stand by dan siap mengantar mereka kembali ke kampung.
Kontributor : B Rahmat