SuaraSumbar.id - Ayan Mondal, pemuda berusia 21 tahun di India tewas mengenaskan gara-gara memacari seorang perempuan dan juga ibunya sekaligus.
Jenazah pemuda itu ditemukan di Magrahat, distrik 24 Parganas Selatan, kata polisi, seperti dikutip dari India Today, Minggu (9/10/2022).
Tetangga Ayan berdemonstrasi di depan kantor polisi Haridevpur, untuk memprotes aparat yang dinilai tidak melindungi korban.
Mondal diduga meninggalkan rumahnya pada Rabu 5 Oktober untuk menemui seorang teman wanita dan menghilang setelahnya.
Baca Juga:Terinspirasi Money Heist, Altaf Bawa Kabur Rp 62 Miliar dari Lemari Besi Bank
Pengaduan hilang diajukan ke kantor polisi pada hari Kamis, setelah dia tidak kembali ke rumah, klaim kerabat Mondal.
Anggota keluarga pada hari Jumat dibawa ke Magrahat, di mana mayat itu diidentifikasi sebagai dirinya, kata para pejabat.
Sebanyak enam orang, termasuk pacar Ayan Mondal yang sekarang sudah meninggal, ditangkap.
Selain pacarnya, ibu, ayah, saudara laki-lakinya, dan dua rekan mereka, telah ditangkap oleh polisi dari kantor Polisi Haridevpur, yang wilayahnya merupakan tempat tinggal korban.
Selama penyelidikan, polisi mendapat petunjuk pasti bahwa perselingkuhan yang dilakukan almarhum dengan gadis itu, serta ibunya, mengakibatkan perselisihan.
Baca Juga:Sering Dibully, Pemuda di Palangka Raya Bunuh Sepasang Suami Istri Kini Terancam Hukuman Mati
Ayan lantas dibunuh secara brutal dan mayatnya dibuang di tempat terpencil di Magrahat.
"Rabu malam korban menelepon pacarnya tapi tak diangkat-angkat. Jadi dia ke rumah pacarnya itu. Ayan saat itu menurut saksi sedang mabuk berat," kata polisi.
Sesampainya di rumah sang pacar, Ayan justru bermesraan dengan ibunya. Saat itulah pacar Ayan datang bersama saudara laki-lakinya dan menyerang korban.
Dalam perkelahian itu, pacar Ayan dan kakaknya memukul kepala korban memakai benda tumpul yang menyebabkan kematian seketika.
Setelah itu, keempatnya memutuskan untuk membuang mayat itu di tempat terpencil.
"Saudara pacar korban menelepon dua rekannya, menyewa mobil pikap untuk membuang mayat korban ke tempat terpencil di Magrahat, dan membuangnya. Seluruh proses selesai pada Rabu malam."
Kontributor : Rizky Islam