Pengantin Baru Tewas di Kamar Hotel Karanganyar karena Overdosis Obat Kuat

"Pembuluh darahnya pecah karena overdosis obat kuat," kata Budi.

Chandra Iswinarno
Kamis, 06 Oktober 2022 | 19:28 WIB
Pengantin Baru Tewas di Kamar Hotel Karanganyar karena Overdosis Obat Kuat

SuaraSumbar.id - Pengantin baru berinisial BH dan BS ditemukan tewas di dalam kamar hotel Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Korban yang masing-masing berusia 30 dan 27 tahun itu ditemukan meninggal dunia hari Senin 3 Oktober siang, awal pekan ini.

Kuat diduga keduanya tewas akibat terlalu banyak menelan obat kuat untuk berhubungan intim.

Orang yang pertama menemukan pasangan pengantin baru itu adalah petugas kebersihan hotel. Dia curiga karena penyewa kamar itu tak kunjung keluar sejak Sabtu 1 Oktober akhir pekan lalu.

Baca Juga:Obat Kuat ala dr Zaidul Akbar, Anda Siap Puaskan Pasangan

BH dan BS adalah warga Mojosongo, Jebres, Solo. Mereka masuk ke hotel sejak Sabtu sore sekitar pukul 16.30 WIB.

Keduanya membayar sewa untuk satu hari dan harus keluar hari Minggu 2 Oktober siang. Tapi saat itu, korban menelepon resepsionis untuk meminta perpanjangan waktu sewa hingga Minggu sore.

Minggu sore, petugas hotel mengontak keduanya via WhatsApp, yakni sekitar pukul 17.30 WIB, tapi tak berbalas.

Karena tak ada balasan, resepsionis hotel secara otomatis memperpanjang masa sewa hingga sehari berikutnya.

Tapi, Senin siang, resepsionis kembali mengontak korban dan masih juga tak berbalas. Karena curiga, mereka lantas mengecek kamar.

Baca Juga:BPOM Temukan Jutaan Obat Herbal Mengandung Viagra, Padahal Bisa Bikin Stroke dan Meninggal

Ketika di depan pintu kamar, petugas hotel mengakui mencium bau busuk. Mereka mencoba membuka pintu tapi tak bisa.

Petugas hotel lantas memeriksa jendela kamar mandi dan melihat BH da BS sudah tergeletak tak bergerak.

"Oleh petugas hotel, temuan itu dilaporkan ke Polsek Karangpandan," kata Kapolsek Iptu Budi Raharjo, Kamis (6/10/2022).

Budi Raharjo memastikan keduanya meninggal dunia karena overdosis obat kuat. Sebab, berdasarkan pemeriksaan tim forensik, tak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.

"Pembuluh darahnya pecah karena overdosis obat kuat," kata Budi.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak