Buru Pelaku Perampokan Pedagang Emas, Polres Agam Kerahkan Tim Khusus

Dengan kekuatan penuh, kata Ferry, semua pelaku yang terlibat bisa ditangkap dan barang bukti yang diambil bisa kembali lagi.

Suhardiman
Rabu, 21 September 2022 | 16:04 WIB
Buru Pelaku Perampokan Pedagang Emas, Polres Agam Kerahkan Tim Khusus
Kapolres Agam AKBP Ferry Ferdian. [Antara]

SuaraSumbar.id - Polres Agama, Sumatera Barat (Sumbar) mengerahkan tim khusus untuk memburu empat pelaku perampokan pedagang emas bernama Kamaruzaman (47).

"Tim masih memburu pelaku yang membawa tas berisi emas 24 karat seberat 1,2 kilogram dan uang tunai Rp 250 juta milik korban," kata Kapolres Agam AKBP Ferry Ferdian melansir Antara, Rabu (21/9/2022).

Dengan kekuatan penuh, kata Ferry, semua pelaku yang terlibat bisa ditangkap dan barang bukti yang diambil bisa kembali lagi.

"Saya mohon doanya, semoga tim berhasil menangkap semua pelaku. Saya langsung memimpin untuk menangkap empat tersangka," katanya.

Baca Juga:Viral Wendy Walters Menangis di Klub, Warganet: Nyeseknya Sampai di Sini

Tim khusus itu dibentuk setelah empat tersangka merampok dan menembak Kamaruzaman. Korban bersama adiknya Yuliandri (45) pulang berdagang emas dari Pasar Lawang, Kecamatan Matur.

Sebelum dirampok, korban sempat diintai sejak berangkat pulang dari Pasar Lawang menuju rumahnya.

Sesampai di Bukik Apik jalan lintas Matur-Padang Luar Bukittinggi, mobil korban dipepet dan bahkan ditabrak oleh mobil yang dikemudikan pelaku.

Kawanan perampok langsung menyergap korban dan memaksa untuk membuka pintu mobil sambil menodongkan senjata api. Korban membuka pintu mobilnya dan pelaku langsung memukul kepala korban.

Pelaku lalu merampas tas korban yang berisi emas 24 karat seberat 1,2 kilogram dan uang tunai Rp 250 juta.

Baca Juga:Danrem Santiago: Cuma Dengan Tatapan Mata Saja Biasa Jadi Masalah Karena Pengaruh Miras

Bahkan korban ditembak di bagian paha sebelah kanannya. Sementara mobil yang dikendarai pelaku terbakar diduga mengalami kosleting.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini