SuaraSumbar.id - Mayat seorang gadis kecil dari kaum Dalit atau orang tak berkasta serta miskin di India, ditemukan di hutan belakang stasiun kereta api yang masuk kawasan kantor polisi Faizganj Behta, distrik Budaun, hari Sabtu (17 September.
Dikutip dari India Today, Minggu (18/9/2022), anggota keluarga gadis itu menuduh putri kecil mereka diperkosa lebih dulu sebelum dibunuh.
Menurut polisi, mayat korban berusia 15 tahun ditemukan di area kantor polisi Faizganj Behata pada Sabtu pagi dan telah dikirim untuk diautopsi.
Namun, keluarga korban marah karena aparat kepolisian mengirim jenazah putri mereka untuk diautopsi tanpa izin.
Baca Juga:Wanita Ini Tikam Kemaluan Kekasih Gelapnya, Perkaranya Sepele
"Seorang polisi memberi tahu kami bahwa putri kami mengalami kecelakaan dan memanggil kami untuk mengidentifikasi mayatnya," kata paman almarhum.
“Jarak dari desa kami ke lokasi kejadian adalah satu setengah kilometer,” katanya, seraya menambahkan, “polisi telah menghapus semua bukti dari tempat kejadian.”
Setelah mendapatkan informasi tersebut, Inspektur Polisi Senior (SSP) OP Singh berjanji mengusut tuntas kesalahan prosedur tersebut.
Dia mengatakan sebuah kasus sedang diajukan di kantor polisi dan tindakan tegas akan diambil dalam masalah ini.
Singh menuturkan, pemeriksaan post-mortem sedang dilakukan oleh panel dokter dan videografi dari seluruh proses pemeriksaan juga akan dilakukan.
Baca Juga:Lelaki Kaum Dalit India Dipukuli Pakai Tongkat karena Minum Air untuk Kasta Atas
"Kami tegaskan tak pandang bulu. Siapa pun yang terlibat, bahkan polisi sekali pun, akan ditangkap."
Dipukuli
Kekerasan serta diskriminasi terhadap hakum dalit yang tak berkasta serta miskin di India semakin menjadi-jadi.
Seorang pria dalit, atau orang tak berkasta di India, dipukuli memakai tongkat besi oleh sekelompok pria. Pasalnya, lelaki kaum dalit itu meminum air dari gentong yang diperuntukkan bagi orang-orang kasta atas.
Dikutip dari NDTV, Minggu (18/9/2022), peristiwa tersebut terjadi di distrik Jaisalmer, Rajasthan, Selasa (13/9) pekan ini.
Empat orang telah didakwa berdasarkan Undang-Undang Pencegahan Kekejaman Kasta Terdaftar dan Suku Tertentu, sehubungan dengan insiden yang terjadi di desa Digga tersebut.
Penganiayaan itu bermula pada Selasa malam. Saat itu, pria kaum dalit bernama Chatura Ram akan pergi ke desa Digga bersama istrinya.
Karena kelelahan, keduanya berhenti di dekat toko kelontong. Saat kehausan dan tak membawa air, mereka meminum air dari gentong yang ada di luar toko.
"Empat sampai lima pria yang melihat itu langsung melecehkannya karena dari kaum dalit. Mereka juga memukuli korban memakai tongkat besi," kata polisi.
Akibatnya, Ram menderita luka di belakang salah satu telinganya dan di bagian tubuh lainnya. Dia dibawa ke rumah sakit dan pernyataannya direkam sebagai bukti untuk polisi.
"Korban juga sudah mengadu dan mendaftarkan kasus ini," kata polisi.
Ram menuduh bahwa para pelaku juga menembakkan peluru, tetapi polisi mengatakan klaim tersebut belum diverifikasi.
Kontributor : Rizky Islam