Noviani, kakak MAH, mengatakan seseorang yang mengaku polisi itu membeli ponsel adiknya tiga hari sebelum penangkapan.
MAH ditangkap polisi hari Kamis (15/9). Itu berarti orang mengaku polisi tersebut datang dan membeli ponsel MAH, Senin 12 September.
"Katanya sih untuk barang bukti. HP adik saya diminta orang yang mengaku polisi. Dia juga sae (baik), kasih Rp 5 juta untuk HP itu," kata Noviani, Sabtu (17/9/2022).
Noviani menuturkan, semua hal tersebut diceritakan MAH kepada dirinya. Namun, MAH tidak bercerita secara rinci semisal di mana ia bertemu dengan seseorang mengaku polisi tersebut.
Baca Juga:Peran Sesungguhnya Tukang Es di Madiun Yang jadi Tersangka Kasus Hacker Bjorka
"Hanya adik saya yang tahu detailnya. Uangnya ya itu, Rp 5 juta," kata Noviani.
Cerita tersebut dikuatkan oleh ibu MAH, Suprihatin. Dia mengakui HP MAH dibeli polisi Rp 5 juta sebelum ada penangkapan.
"Diberi uang Rp 5 juta, katanya untuk beli HP baru sebagai ganti yang diambil polisi. Ya memang uang itu digunakan anak saya buat beli HP baru," kata Suprihatin.
Zeda Dwi Hersanto, bos tempat MAH bekerja sebagai penjual es, mengakui HP MAH rusak sejak sepekan lalu.
"Sering nge-hang kalau untuk WA. Dia bilang mau dijual karena ada yang mau beli Rp 5 juta," kata Zeda.
Baca Juga:Ini Penyebab Tersangka MAH Tidak Ditahan!
Zeda mengetahui merek ponsel MAH, yakni Xiaomi Redmi Note 10 Pro. MAH membeli ponsel itu Rp 3 juta.
Kontributor : Rizky Islam