SPG Kosmetik Diculik Pria Bersenjata di Depan Suami - Anak, Ternyata Terlibat Penyelundupan Narkoba

Setelah itu, katanya, polisi telah menangkap tiga orang, termasuk suami korban dan wanita itu, kemarin untuk membantu penyelidikan.

Chandra Iswinarno
Kamis, 15 September 2022 | 15:49 WIB
SPG Kosmetik Diculik Pria Bersenjata di Depan Suami - Anak, Ternyata Terlibat Penyelundupan Narkoba
Sales promotion girl alias SPG kosmetik di Malaysia diculik sekelompok lelaki bersenjata dari kediamannya di Kampung Semat Jal, Wakaf Bharu, Kelantan. [Harian Metro]

SuaraSumbar.id - Seorang sales promotion girl alias SPG kosmetik di Malaysia bernama Rosnazirah Mohd Naim diculik sekelompok pria bersenjata.

Tidak main-main, SPG kosmetik itu diculik di rumahnya, dan disaksikan oleh suami serta anaknya sendiri.

Belakangan, seperti dikutip dari Harian Metro, Kamis (15/9/2022), perselisihan antar anggota sindikat narkoba ditengarai menjadi penyebab utama penculikan tersebut.

Plt Kapolres Kelantan Datuk Muhamad Zaki Harun mengatakan, penyelidikan awal menemukan suami korban diduga terlibat dalam kegiatan penyelundupan narkoba.

Baca Juga:Sindikat Perdagangan Perempuan Asal Myanmar Terbongkar, Incar Wanita Gendut Jadi PSK

Setelah itu, katanya, polisi telah menangkap tiga orang, termasuk suami korban dan wanita itu, kemarin untuk membantu penyelidikan.

"Kami telah meminta bantuan dari pihak berwenang Thailand untuk menyelamatkan korban berusia 36 tahun dan upaya sedang dilakukan ke arah itu.

"Polisi juga meyakini korban mengetahui aktivitas suaminya selain mengetahui tersangka yang kabur kemarin," katanya dalam konferensi pers.

Terekam CCTV
Sales promotion girl alias SPG kosmetik di Malaysia diculik sekelompok lelaki bersenjata dari kediamannya di Kampung Semat Jal, Wakaf Bharu, Kelantan.

Penculikan SPG bernama Rosnazirah Mohd Naim berusia 36 tahun itu terjadi hari Rabu (14/9/2022). Peristiwa tersebut menjadi perhatian warga Malaysia.

Baca Juga:Kapan Malaysia akan Kembali Gelar Balapan F1? Ini Kata Bos Sirkuit Sepang

Seperti diberitakan Harian Metro, Rosnazirah diculik oleh tiga orang tak dikenal pada pukul 16.10 waktu setempat dengan menggunakan mobil Toyota Vios.

Menurut kerabatnya yang menolak disebutkan namanya, ketiga pria itu datang ke rumah korban sebelum salah satu dari mereka mengetuk pintu dan menyapanya dan korban membukanya.

Pria itu bertanya apakah nama korban adalah Azi dan dia menjawab ya sebelum terus menyeretnya keluar untuk memasukkannya ke dalam mobil.

"Ketiga pria itu juga menunjukkan senjata mereka kepada ayah dan anak perempuan korban yang ada di dalam rumah, dan mengancam mereka akan melakukan sesuatu jika mereka melakukan sesuatu," kata polisi setempat.

Ayah korban yang melihat Azi diseret ke dalam mobil berusaha menyelamatkannya. Namun salah satu pria menodongkan pisau membuat lelaki tua itu mundur dan hanya melihat korban melarikan diri.

Menurutnya, pihaknya mendapat informasi bahwa Azi dibawa menuju Pengkalan Kubor yang merupakan wilayah perbatasan negara.

Sang suami sudah bergegas ke wilayah tersebut, tapi korban tidak ditemukan olehnya.

Dikatakannya, ada saksi yang juga warga sekitar mengaku melihat seorang perempuan dibawa sekelompok pria menggunakan perahu ke negara tetangga.

Sedangkan Toyota Vios yang ditumpangi korban dan para penculik juga ditemukan di pangkalan ilegal di sana.

"Suami korban juga melacaknya ke negara tetangga dan masih belum kembali hingga hari ini."

"Yang kami tahu, Azi tidak punya musuh dan sejauh ini kami belum menerima telepon yang meminta uang tebusan... tapi tidak pasti apakah ada yang tidak senang dengannya selama dia menjalankan bisnis kosmetik."

“Orang tuanya masih syok dan sedih dengan kejadian ini dan kami juga berdoa agar Azi ditemukan dengan selamat,” katanya.

Sebelumnya, rekaman video closed circuit camera (CCTV) dari kediaman korban yang berdurasi dua menit 51 detik menunjukkan kejadian tersebut.

Sementara itu, Kapolres Tumpat Ajun Komisaris Besar Amran Dolah membenarkan menerima laporan terkait kejadian tersebut.

Dia mengatakan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan dan juga menyarankan masyarakat untuk tidak membuat spekulasi yang dapat mempengaruhi penyelidikan.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak