SuaraSumbar.id - Seorang lelaki pedofil di Liverpool Inggris menundukkan kepalanya karena malu dan menangis, saat hakim memvonisnya penjara karena memperkosa bocah laki-laki berusia tuhuh tahun disebuah taman air.
Dikutip SuaraSumbar.id dari Mirror, Kamis (18/8/2022), pelaku bernama Oliver Roughley dan berusia 24 tahun.
Dia terbukti memperkosa seorang bocah selama tiga tahun yang menyebabkan anak malang itu mencoba bunuh diri.
Predator itu dipenjara selama 21 tahun setelah hakim membuktikan pelaku mulai melecehkan korbannya saat berusia 7 tahun.
Baca Juga:Pengusaha Inggris Jim Ratcliffe Berambisi Beli Manchester United
Dalam dokumen persidangan Liverpool Crown Court, Roughley yang tercatat sebagai warga St Helens, Merseyside, berada di akhir masa remajanya ketika mulai merayu bocah korbannya dengan membelikan hadiah, termasuk mobil mainan serta boneka beruang.
Setelahnya, pelaku mulai menggunakan kekerasan untuk membuat korbannya terdiam, termasuk memelintir tangannya ke belakang.
Saat kali pertama melecehkan, Roughley mengancam bocah itu akan masuk penjara kalau berani memberitahukan aksinya ke orang lain.
Tak hanya itu, Roughley si cabul menyimpan sepasang pakaian dalam anak itu di kamar tidurnya. Pelaku juga kerap mengirim pesan kepada bocah itu bahwa dia mencintainya.
Pelecehannya meningkat menjadi pemerkosaan anak di bilik mandi renang di South Liverpool dan Splash World di Southport.
Baca Juga:Ekonomi Inggris Memburuk karena Inflasi Tinggi, Penyebab Kenaikan Harga Pangan dan Transportasi
Roughley mengancam akan membuang korbannya di lokasi-lokasi yang jauh kalau tidak mau menuruti keinginannya.
Pria berusia 24 tahun itu terus memperkosa serta melecehkan sampai korban berusia sembilan tahun.
Sesudah kasus ini terkuak dan Roughley ditangkap, polisi menemukan 32 gambar anak laki-laki telanjang di kamar tidur terdakwa di ponselnya.
Gambar tidak senonoh tambahan dari anak-anak lain ditemukan di komputernya, tetapi Roughley masih menyangkal telah melakukan perbuatan keji.
Salah satu anggota staf pengadilan yang hadir selama persidangan tampak terguncang, karena bukti dan banyak detail kasus yang terlalu mengerikan untuk dipublikasikan.
Sebuah pernyataan yang dibacakan atas nama ibu anak laki-laki itu menyoroti "dampak besar" kejahatan Roughley.
Dia mengatakan putranya telah "menjadi anak laki-laki yang sedih dan marah". Putranya juga mencoba bunuh diri lebih dari satu kali kesempatan.
Dia mengungkapkan, anak muda itu tidak bisa dipeluk oleh anggota keluarga karena dia "tidak ingin disentuh".
Pernyataan tersebut menambahkan: "Itu telah menghancurkan mentalnya dan mengubah hidupnya menjadi terbalik."
"Saya tidak tahu apakah dia akan pulih. Anak saya telah dijatuhi hukuman seumur hidup."
Sementara itu, sebuah pernyataan yang ditulis oleh neneknya mengatakan: "Beraninya kamu membuat cucu kami menderita dan terluka untuk kebutuhanmu yang sesat?"
"Kamu mengambil kepolosan dan masa kecilnya. Kamu tidak menunjukkan penyesalan atas tindakanmu dan seperti kamu tidak melakukan kesalahan."
Roughley dinyatakan bersalah dengan suara bulat oleh juri dari empat tuduhan pemerkosaan, enam tuduhan penyerangan seksual, dan satu tuduhan menghasut seorang anak untuk terlibat dalam aktivitas seksual.
Kemudian, dia juga dinyatakan bersalah atas kasus tiga tuduhan menghasilkan gambar tidak senonoh, tiga tuduhan membuat gambar tidak senonoh dan satu tuduhan kepemilikan gambar tidak senonoh.
Kontributor : Rizky Islam