Penjelasan Ustaz Abdul Somad Soal Perbedaan Hari Raya Idul Adha di Arab Saudi dan Indonesia

UAS menekankan bahwa karena tiap daerah memiliki penentuan waktu sendiri, maka dianjurkan untuk mengikuti penentuan waktu Indonesia.

Riki Chandra
Rabu, 06 Juli 2022 | 19:57 WIB
Penjelasan Ustaz Abdul Somad Soal Perbedaan Hari Raya Idul Adha di Arab Saudi dan Indonesia
Ustaz Abdul Somad dalam sebuah ceramah (YouTube/TAMAN SURGA. NET)

SuaraSumbar.id - Tahun ini, penentuan tanggal Hari Raya Idul Adha di Indonesia dengan Arab Saudi berbeda. Diketahui, Kemenag RI menetapkan Hari Raya Idul adha 1443 Hijriah jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022. Sedangkan Arab Saudi menetapkan 10 Zulhijah 1443 Hijriah jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022, yakni satu hari lebih awal dari Indonesia.

Ustaz Abdul Somad (UAS) pun memberikan jawaban alasan perbedaan tersebut. Hal itu disampaikan UAS saat menjawabkan pertanyaan seorang jemaah.

Seorang jemaah bertanya kepada UAS, lantas dari perbedaan tersebut, mana yang harus diikuti?

UAS menekankan bahwa karena tiap daerah memiliki penentuan waktu sendiri, maka dianjurkan untuk mengikuti penentuan waktu Indonesia.

Baca Juga:Susunan Pemain Timnas Indonesia U-19 vs Thailand: Misi Tiga Poin dan Pertahankan Clean Sheat

"Makkah tu punya mathla' sendiri, Pekanbaru punya mathla' sendiri. Makkah punya syuruq sendiri, Pekanbaru punya syuruq sendiri. Tak sama. Mana bisa kita ikut Makkah. Kalau kita di Pekanbaru ikut Makkah. Berarti shalat zhuhur kita jam 15.30 WIB," jawab UAS melalui akun Instagram pribadinya, dikutip dari Suara.com, Rabu (6/7/2022).

Kemudian, UAS juga memberikan jawaban mengapa bisa terjadi perbedaan penentuan waktu Idul Adha antara Indonesia dengan Arab Saudi.

Alasannya adalah penentuan Idul Adha mempertimbangkan terlihatnya hilal. Arab Saudi lebih dahulu merayakan Idul Adha karena letaknya lebih dekat dengan bagian barat bumi. Pasalnya, semakin suatu daerah mendekati bagian barat bumi, maka semakin cepat untuk melihat hilal.

"Waktu sholat pakai waktu matahari, kita di timur lebih dulu. Kalau awal bulan itu ikut Hilal, bulan, yang di barat lebih dulu," lanjut UAS.

Pernah terjadi di zaman Salaf

Baca Juga:Sebentar Lagi Kick Off! Berikut Link Live Streaming dan Susunan Pemain Timnas Indonesia U-19 vs Thailand

Perbedaan penentuan waktu tersebut juga pernah terjadi di zaman Salaf. Maka, UAS menekankan agar tidak memusingkan perbedaan tersebut dan tetap mengikuti penentuan waktu di daerah masing-masing.

"Kuraib dari Madinah ke Syam. Di Syam mereka melihat Hilal malam Jum'at. Ibnu Abbas di Madinah melihat Hilal malam Sabtu. Syam dengan Madinah aja beda mathla', apalagi Makkah dengan Pekanbaru," pungkas UAS.

Senada dengan penjelasan Kemenag

Jawaban UAS tersebut juga turut diamini oleh Kemenag yang memberikan penjelasan senada terkait perbedaan penentuan waktu Idul Adha.

Kemenag juga menjawab bahwa perbedaan tersebut terjadi lantaran hilal lebih dahulu terlihat di Arab Saudi.

"Waktu di Indonesia lebih cepat 4 jam, tetapi hilal justru mungkin terlihat lebih dahulu di Arab Saudi, karena terlihatnya di sebelah barat pada saat matahari terbenam atau dikenal dengan istilah ghurub asy-syams," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama, Adib, Jumat (1/7/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak