Malaysia Subsidi Kebutuhan Pokok Rakyat hingga Rp 237,863 Triliun Lebih, Ini Alasannya

Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yakoob mengatakan inflasi Malaysia masih dianggap paling rendah di dunia yaitu mencapai dua persen.

Riki Chandra
Senin, 04 Juli 2022 | 13:10 WIB
Malaysia Subsidi Kebutuhan Pokok Rakyat hingga Rp 237,863 Triliun Lebih, Ini Alasannya
Pedagang ayam segar berjualan di Pasar Pudu, Kuala Lumpur, Kamis (2/6/2022). [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Pemerintah Malaysia mengelontorkan uang lebih dari 70 miliar ringgit Malaysia (RM) atau sekitar Rp 237,863 triliun untuk memberikan subsidi bahan makanan pokok hingga minyak goreng demi mengatasi inflasi.

Dalam unggahan di akun Facebook resminya, Minggu (3/7/2022), Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yakoob mengatakan inflasi Malaysia masih dianggap paling rendah di dunia yaitu mencapai dua persen.

Sementara inflasi di Amerika Serikat mencapai sembilan persen, Eropa di angka delapan hingga sembilan persen, dan Inggris Raya sudah naik hingga 12 persen.

"Sebab apa inflasi kita rendah. Inflasi rendah adalah karena kerajaan beri subsidi agar harga tidak naik," ujarnya.

Baca Juga:4 Fakta Tentang Fadia Ramadhanti, Pasangan Ganda Putri Apriyani Rahayu yang Curi Perhatian

Menurutnya, jika pemerintah tidak memberikan subsidi kemungkinan angka inflasi di Malaysia bisa mencapai 10-11 persen. Itu juga menjadi alasan mengapa pemerintah membentuk Satuan Tugas Khusus Jihad Melawan Inflasi.

Ismail Sabri mengecam beberapa pihak yang menuduh pemerintah tidak berbuat apa-apa dan tidak mengambil tindakan apapun terkait isu kenaikan biaya hidup.

“Pemerintah sadar harga banyak barang naik. Saya sendiri melakukan survei secara acak di tempat usaha, supermarket dan sebagainya untuk melihat sendiri fenomena kenaikan harga barang,” ujar dia dikutip Bernama.

Pemerintah Malaysia memberikan subsidi untuk ayam, bahan bakar, listrik, telur, minyak goreng dan air. "Kami mengambil tindakan jangka pendek, menengah dan panjang agar masyarakat tidak terbebani dengan kenaikan tersebut," ujar Ismail Sabri.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Malaysia Tengku Zafrul Abdul Aziz mengatakan proyeksi pengeluaran pemerintah sebesar RM77,3 miliar (setara dengan Rp262,668 triliun) untuk subsidi konsumsi pada 2022, dan sejauh ini merupakan subsidi tertinggi dalam sejarah yang pernah ditanggung oleh pemerintah manapun. (Antara)

Baca Juga:Tumbangkan China, Ganda Putri Indonesia Apri-Fadia Juara Malaysia Open

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak