Tentu saja hal tersebut membuatnya begutu kecewa dan patah hati. Ayse pun kini mencoba untuk mengakhiri pernikahan mereka dengan mengajukan pembatalan.
"Itu bukan akhir dongeng yang saya harapkan," lungkasnya.
Namun, karena Darrin berada di Amerika Serikat dan Ayse di Inggris, dibutuhkan waktu berminggu-minggu hingga dokumen pembatalan pernikahan mereka tiba.
"Teman-teman dan keluarga saya merasa pernikahan itu terburu-buru, dan kami seharusnya menunggu,” akunya.
Baca Juga:Tega! Kakek Tua Renta Ini Ditinggalkan oleh Anaknya Sendiri Tanpa Identitas
Pesta Cerai
Teman-teman Ayse kini berencana untuk mengadakan pesta perceraian begitu dokumen-dokumennya selesai.
"Mereka tidak ingin merayakan pernikahan dan pernikahan itu telah berakhir, ini untuk merayakan melaluinya dan untuk melanjutkan. Ketika itu selesai dan dokumen telah selesai maka saya akan merasa seperti saya dapat memiliki awal yang baru," kata dia.
Pengalaman itu membuat Ayse belum ingin berkencan dan dia senang tetap melajang untuk saat ini.
"Saya memang mencoba lagi untuk membuat segalanya berjalan karena saya tidak ingin berusia 26 tahun dengan perceraian, tetapi saya tidak bisa mempercayainya
Dia berkata: “Saya hanya merasa belum siap. Saya ingin mengambil waktu untuk memproses apa yang terjadi. Ini benar-benar mempengaruhi saya dan bagaimana saya mempercayai orang. Aku hanya ingin menikmati kesendirianku.