"Dia anggota KKJB, namanya Taman. Setelah kejadian itu, saya bawa dia melapor ke Polres Timika," kata Nurhadi, Rabu (13/4/2022).
Penganiayaan itu bermula dari pelaku ingin membeli cilok seharga Rp 20 ribu.
![Brigadir AK yang aniaya penjual pentol atau cilok di depan SMA Negeri 1 Mimika, Papua. [dokumentasi]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/04/14/37477-polisi-mabuk-aniaya-pedagang-cilok-3.jpg)
Taman lantas meminta lelaki yang ternyata polisi itu untuk sabar menunggu. Sebab, Taman sedang memenuhi permintaan para siswa yang lebih dulu memesan.
Karena tak mau disuruh menunggu, oknum polisi itu langsung turun dari mobil dan memukul Taman.
Selang sehari, Kamis (14/4), kembali viral video kondisi Taman yang masih memar-memar pada mukanya tapi tetap berjualan.
Kontan video itu mendapat banyak komentar dari warganet. Mereka memuji sikap Taman si penjual cilok, serta berharap oknum polisi yang memukulnya diproses hukum.
"Viralin yuk kawal sampai oknumnya lepas seragam," ajak akun @mitha.
"Lawal terus, tuman," tulis akun @haulyxxx.
"Diusut gak kelakuan yang begitu kira-kira, ini kan sudah viral," tanya akun @kacankxxx.
Baca Juga:Pertamina: Pasokan BBM di Timika Papua Selama Ramadhan Aman
"Saya yakin bapak itu sanggup melawan, tapi beliau pasti mempunyai pertimbangan. Mungkin di antaranya; 1) beliau merasa takut melawan, karena bisa jadi nanti dibolak-balik ceritanya. 2) beliau merasa orang tidak mampu, sedangkan lawannya orang berkuasa. 3) beliau sadar, berhadapan dengan orang yang kurang beradab. (mungkin)," tulis akun @gemilangxxx.