Pandemi sempat menghajar Atmosphere, sehingga harus tutup selama dua bulan. Puluhan karyawan terpaksa pulang ke negara asalnya karena tidak kuat bertahan di Dubai dengan biaya hidup yang cukup tinggi.
Eka memilih bertahan bersama istri dan dua anaknya. Eka dan istri membuka usaha makanan di rumah selama lockdown diterapkan di Dubai. Ia mengaku menjual makanan apa saja, kemudian mengantarnya seminggu sekali. Setidaknya ia bisa mendapat pemasukan sekitar Rp50 juta dari situ untuk bertahan di Dubai.
Hal ini pula yang menjadi cikal bakal idenya untuk mulai berbisnis kuliner bersama adiknya. Ia bertekad membangun bisnis kuliner yang bisa ia kembangkan di Dubai serta ia bawa ke Indonesia.
"Selama setahun ini lagi dibangun bisnisnya, makanan hotel yang bisa dinikmati di rumah," ungkap Eka.
Kini, sebagai kepala chef, Eka juga mengontrol agar tidak ada lagi rasisme. Menurutnya, seorang chef bukan dinilai darimana ia berasal, namun bagaimana kemampuannya. (Antara)