SuaraSumbar.id - Wacana penundaan Pemilu 2024 terus menggelinding. Jika penundaan pemilu yang dimunculkan sejumlah Ketum partai politik ini berjalan, maka jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpotensi tiga periode.
Jokowi dianggap tidak bersikap tegas terkait melubernya kabar penundaan pemilu yang diusulkan sejumlah Ketum Parpol.
Dilansir dari akun Twitter @NarasiNewsroom, pada tahun 2019 dan tahun 2021 Jokowi sudah memberikan pernyataan tidak ingin menjadi presiden selama tiga periode.
“Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode ada tiga menurut saya. Satu, ingin menampar muka saya. Dua, ingin cari muka padahal saya udah punya muka. Yang ketiga, ingin menjerumuskan,” kata Jokowi tahun 2019, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Senin (7/3/2022).
“Saya tegaskan, saya tidak ada niat, tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode,” katanya lagi.
Namun, di tahun 2022 ini, Jokowi malah memberikan respon yang bertolak belakang terkait wacana penundaan Pemilu 2024. Dia mengatakan bahwa wacana tersebut adalah bagian dari demokrasi.
Pernyataan Jokowi itu dikomentari komika Ernest Prakasa. Dia menyindir sang presiden lewat cuitannya di akun Twitter.
“Anak dan menantu aja jadi kepala daerah. Nggak kaget lah,” tulis Ernest Prakasa.
Cuitan dari Ernest Prakasa itu pun turut ramai dengan komentar dari netizen. Ada berbagai macam komentar netizen yang tertulis di dalam unggahan tweet milik Ernest Prakasa yang pro maupun yang kontra.
“Ternyata masih ada milenial peduli demokrasi, kirain udah jadi penjilat semua. Hidup Ernest,” kata netizen dengan user akun @FathRasi.
- 1
- 2