Serangan Udara Hancurkan Rutan di Yaman, 90 Orang Tewas

Serangan udara menghancurkan sebuah rumah tahanan (rutan) di Yaman, pekan lalu. laporan terbaru, sebanyak 90 orang tewas dalam insiden tersebut.

Riki Chandra
Selasa, 25 Januari 2022 | 21:21 WIB
Serangan Udara Hancurkan Rutan di Yaman, 90 Orang Tewas
Penampakan rumah tahanan yang hancur dalam serangan udara di Saada. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Serangan udara menghancurkan sebuah rumah tahanan (rutan) di Yaman, pekan lalu. laporan terbaru, sebanyak 90 orang tewas dalam insiden tersebut. Sedangkan korban luka-luka mencapai 200 orang.

Angka kematian akibat serangan itu diperbarui setelah upaya penyelamatan berakhir. Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan 60 orang tewas dalam serangan itu.

Sejumlah saksi yang diwawancarai Reuters mengatakan ledakan telah membuat rutan itu hancur menjadi puing.

Koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi gerakan Houthi mengatakan fasilitas di provinsi Saada itu tidak termasuk dalam daftar "bukan target" yang disetujui badan-badan PBB.

Baca Juga:Arab Saudi Perangi Houthi, 90 Orang Tewas dan 200 Luka Dalam Serangan Udara di Yaman

Koalisi menuduh pasukan Houthi menyebarkan informasi yang salah tentang serangan itu.

Pertempuran keduanya telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Serangan-serangan udara membidik target militer Houthi, menurut koalisi.

Gerakan Houthi yang didukung Iran telah meningkatkan serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Uni Emirat Arab (UAE) dan penembakan lintas batas ke Arab Saudi.

Di Saada, basis Houthi di wilayah utara, para penyintas serangan udara di rutan tersebut masih dirawat di rumah sakit pada Minggu.

Tahanan bernama Muhammad al-Khulaidi, yang menderita patah kaki dan luka bakar, mengatakan dia berhasil keluar dari reruntuhan sedangkan teman-teman satu selnya tewas.

Baca Juga:Rutan di Yaman Digempur Serangan Udara, Sebanyak 91 Orang Tewas

"Saya berusaha membebaskan kaki saya yang tertindih tiang dan pesawat terus membombardir kami," katanya kepada Reuters.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini