SuaraSumbar.id - Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA 212), Novel Bamukmin, mengaku kecewa atas terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya sebagai Ketum PBNU periode 2021-2026.
Menurut Novel, NU telah membuat kesalahan dengan memenangkan Gus Yahya pada Muktamar ke-34 yang digelar di Lampung.
“Inalillahi wa innailihi rajiun, NU telah mendapat musibah yang besar, yaitu krisis kepemimpinan karena yang menjadi Ketum PBNU saat ini bisa dirasakan,” ujar Novel Bamukmin, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Sabtu (25/12/2021).
Novel juga menyebut bahwa sosok Gus Yahya sangat jauh dari nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin dan sangat berbahaya untuk keutuhan umat Islam di Indonesia.
Baca Juga:Datang ke Muktamar NU, Gus Yahya Jadi Sorotan karena Naik Jet Pribadi
Menurut Novel, banyak kiai-kiai NU yang pemahaman agamanya lebih baik dari Gus Yahya. Sayangnya, mereka tak terlalu terkenal lantaran namanya tergerus kekuatan politik dan uang yang dimainkan para oknum organasiasi.
“Ormas Islam (NU) ini dalam menentukan pimpinan diduga kuat bermain dengan sogok-menyogok dan diduga melibatkan aseng dan asing kafir,” terangnya.
Novel memprediksi, terpilihnya Gus Yahya sebagai Ketum NU berikutnya membuat situasi Indonesia makin gaduh dan terpecah di masa depan.
“Untuk itu, umat Islam agar jeli mengambil langkah yang tepat dalam menentukan sikap keagamaannya jangan sampai mengikuti pemimpin yang sesat dan menyesatkan,” kata Novel Bamukmin.
Baca Juga:Gus Miftah Unggah Momen Gus Yahya Cium Tangan Kiai Said Aqil, Warganet: Tawadhu' yang Muda