Heboh Syuting Film di Pengungsian Korban Semeru, Ketua DPD RI: Tidak Etis dan Melukai Hati

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, ikut menyoroti ribut-ribut soal syuting film dewasa yang terjadi di lokasi pengungsian korban letusan Gunung Semeru.

Riki Chandra
Jum'at, 24 Desember 2021 | 08:15 WIB
Heboh Syuting Film di Pengungsian Korban Semeru, Ketua DPD RI: Tidak Etis dan Melukai Hati
Lokasi pengungsi korban erupsi Gunung Semeru dijadikan tempat syuting film drama. [Instagram/@cakyo_saversemeru]

SuaraSumbar.id - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, ikut menyoroti ribut-ribut soal syuting film dewasa yang terjadi di lokasi pengungsian korban letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Sangat disayangkan kegiatan syuting dilakukan di tengah para pengungsi. Selain tindakan tak etis, juga melukai hati, sebab masyarakat Lumajang masih bersedih karena bencana," ujarnya, Kamis (23/12/2021).

LaNyalla meminta semua pihak mengedepankan empati, terlebih di tengah-tengah masyarakat yang sedang berduka.

"Yang paling tepat dilakukan adalah mendukung pengungsi, sehingga bersemangat memulai kehidupan baru lagi," ucap mantan Ketua KADIN Jatim tersebut.

Baca Juga:Heboh Syuting Sinetron di Pengungsian Semeru, Kapolres: Satgas Tidak Mengizinkan

Menurut dia, sinetron tersebut juga tidak memiliki makna dan nilai apapun di tengah-tengah kondisi masyarakat Lumajang saat ini.

"Apalagi, menurut informasi syuting menampilkan adegan orang dewasa (berpelukan) yang dilihat para pengungsi anak-anak. Tentu saja hal ini memberi contoh tak baik," tuturnya.

Kegiatan syuting di Desa Penanggal, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur itu sempat viral di media sosial. Bahkan, relawan dan warganet menggaungkan boikot terhadap sinetron berjudul "Terpaksa Menikahi Tuan Muda" (TMTM) itu.

Sementara itu, Pemkab Lumajang mengaku tidak pernah mengeluarkan izin untuk syuting sinetron di lokasi pengungsian.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan syuting sinetron yang mengambil lokasi di posko pengungsian bencana awan panas Gunung Semeru di Desa Penanggal itu tidak memiliki izin.

Baca Juga:Para Artis yang Syuting di Area Pengungsian Korban Semeru Minta Maaf

"Surat perizinan untuk syuting sinetron dari Pemkab, Polres, dan Satgas Semeru tidak ada. Mekanismenya kalau untuk perizinan kegiatan ada di Polres, namun saat masuk ke lokasi bencana izin ada di Komandan Satgas Semeru," tuturnya.

Mengenai lembar disposisi yang didapatkan pihak PT Verona Indah Pictures, Cak Thoriq mengatakan pihaknya sedang menelusuri hal tersebut terkait dengan mekanisme yang ada.

Komandan Satgas Erupsi Semeru, Kolonel Inf Irwan Subekti mengatakan pihaknya tidak tahu dan tidak pernah memberikan izin terkait syuting sinetron di lokasi posko pengungsian bencana Semeru di Desa Penanggal.

Sedangkan, rumah produksi sinetron, Verona Pictures menyampaikan permintaan maaf melalui unggahan di akun instagramnya karena dikritik saat syuting di lokasi pengungsi bencana Gunung Semeru, namun ia mengaku tidak memanfaatkan situasi hanya demi konten.

"Jika kami ada menyinggung para korban dengan kedatangan kami, kami sungguh-sungguh minta maaf dari lubuk hati kami yang terdalam," tulis Verona Pictures dari Instagram @veronapictures pada Kamis. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak