Habiskan Dana Rp 22 Miliar, 5 Pasar Rakyat Semi Modern di Pesisir Selatan Belum Beroperasi

Lima bangunan pasar rakyat semi modern di Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), belum juga difungsikan.

Riki Chandra
Rabu, 15 Desember 2021 | 10:15 WIB
Habiskan Dana Rp 22 Miliar, 5 Pasar Rakyat Semi Modern di Pesisir Selatan Belum Beroperasi
Pasar Batangkapas yang tidak dihuni oleh para pedagang dari salah satu 5 bangun pasar yang tidak dihuni di Pesisir Selatan. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Lima bangunan pasar rakyat semi modern di Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), belum juga difungsikan. Bahkan, ada yang ditinggalkan oleh para pedagang. Bangunan-bangunan tersebut dibangun dalam rentang 2016-2020.

Lima bangunan pasar yang tidak dihuni dan belum berfungsi tersebut diantaranya, Pasar Batangkapas, Pasar Kambang dan Pasar Lakitan di Kecamatan Lengayang, pasar Pungasan di Kecamatan Linggo Sari Baganti dan pasar Carocok Anau Tarusan.

Rata-rata pasar itu dibangun di masa pemerintahan Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni. Sebagian pasar dibangun menggunakan dana dari APBN dan APBD Pesisir Selatan.

Kemudian dari total pembangunan lima pasar itu, diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 22,5 miliar dengan rincian biaya pembangunan pasar yaitu pasar Batangkapas Rp 6 miliar pada tahun 2019, pasar Kambang Rp5,8 miliar tahun 2017, pasar Lakitan Rp 2,4 miliar tahun 2020, pasar Pungasan Rp 1,7 miliar tahun 2019 dan pasar Carocok Anau Tarusan Rp 6,6 miliar tahun 2016.

Baca Juga:40 Rumah Warga Agam Diterjang Banjir, 1 Jembatan Roboh dan 3 Sepeda Motor Hanyut

Menurut keterangan warga Batangkapas, Rendi (35), bangunan pasar Batangkapas saat ini sudah tidak dihuni lagi oleh para pedagang, dan pasar kini terlihat kosong tanpa ada aktivitas.

"Bangunan pasar hanya dihuni oleh pedagang di bagian luarnya saja. Dulu sempat ditempati pedagang untuk berjualan di dalam pasar. Tapi, sekarang tidak lagi, dan pasar kini terlihat kosong," katanya, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Selasa (14/12/2021).

Sementara, untuk pasar Kambang dan Lakitan, bangunan pasar yang megah dengan tipe bangunan semi modern tersebut, juga tidak dihuni dan ditinggalkan oleh para pedagang di sekitar pasar.

Di mana, kini, kondisi pasar hanya menjadi tempat parkir kendaraan roda dua milik pedagang, dan di antara kios tampak kumuh dengan berserakan sampah seperti tak terurus.

"Sudah dua tahun ini tidak lagi kami ditempati. Karena kondisi tidak sesuai dengan apa yang kami butuhkan seperti, arsitektur bangunan yang tidak sesuai keinginan, penataan pedagang juga tampak seperti tidak konsisten. Kalau pasar Lakitan, alasan pedagang tidak mau menempati karena bangunan pasar jauh terpisah dengan pasar sebelumnya," ungkap salah seorang pedagang Sien (46) di Pasar Kambang, Kecamatan Lengayang.

Baca Juga:Sebar 40 Pengamanan, Polda Sumbar Larang Pesta Kembang Api di Malam Pergantian Tahun Baru

Selain tiga pasar itu, alasan yang sama juga diungkapkan oleh para pedagang yang ada di pasar Pungasan yang selesai dibangun sejak tahun 2019 lalu. Pasar tersebut, hanya ditempati oleh para pedagang selama beberapa bulan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini