SuaraSumbar.id - Kenaikan harga minyak goreng di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), telah berlangsung sekitar satu bulan lebih.
Sampai hari ini, belum ada solusi yang ditawarkan pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga minyak goreng tersebut. Apalagi, kenaikan ini juga terjadi di hampir seluruh daerah di Indonesia.
"Sudah dilakukan rapat membahas solusi kenaikan harga minyak, tapi belum ada keputusan kebijakan yang akan diambil," kata Kepala Bulog Wilayah Sumbar, Tommy Despalingga, Rabu (10/11/2021).
Pihaknya bakal kembali menggelar rapat yang direncanakan pada Kamis (11/11/2021), sebagai bentuk upaya untuk mencarikan solusi.
Baca Juga:Pameran 100 Tahun Usmar Ismail Digelar di Padang
"Kita rapatkan dulu. Rencananya besok akan kembali rapat," tuturnya.
Tommy juga membeberkan bahwa stok minyak goreng di gudang bulog saat ini mengalami kekosongan. Hal itu terjadi sejak dua bulan terakhir.
"Kami telah berupaya meminta bantuan ke pemerintah pusat. Sekitar 20 ton telah kita ajukan. Namun pusat juga mengalami kesulitan mendapatkan stok," katanya lagi.
Diketahui, para pedagang di Kota Padang sangat merasakan dapat atas kenaikan minyak goreng. Saat ini, minyak goreng baik curah maupun kemasan berada di harga Rp18 ribu per kilogram yang sebelumnya hanya Rp9 ribu per kilogram.
"Harganya naik dua kali lipat dari hari harga sebelumnya. Kenaikan harga sudah berlangsung sejak satu bulan terakhir," kata salah seorang pedagang, Junaidi.
Baca Juga:Apes! Bandar Togel di Padang Diciduk Saat Transaksi
Kemudian minyak goreng kemasan juga naik dari harga Rp12 ribu per liter hingga Rp18 ribu per liter. Begitu dengan minyak goreng kemasan dua liter yang sebelumnya seharga Rp28 ribu naik menjadi Rp 38 ribu.
"Saat harga minyak goreng mahal tentu terjadi penurunan penjualan karena masyarakat enggan membeli dan memilih untuk mengirit biaya," tuturnya.
Kontributor : B Rahmat