SuaraSumbar.id - Tiga atlet cabang olahraga gulat Sumatera Barat membawa pulang medali perak pada PON XX Papua 2021. Mereka mendapat bantuan keberangkatan dari sumbangan yang dikumpulkan masyarakat Kabupaten Solok.
Heru mendapatkan medali perak di kelas 65 kilogram gaya bebas putra, Gilang meraih perak di kelas 74 kilogram gaya bebas putra dan Delfita mendapat perak di kelas 62 gaya bebas putri.
Sebelum berangkat ke Papua, mereka merasakan kekecewaan kepada Bupati Solok yang tidak memberikan perhatian berupa bantuan moril. Pasalnya, mereka membawa nama daerah di kancah nasional.
"Saya sebagai warga Kabupaten Solok saya kecewa. Memang kita berlaga di PON atas nama Sumbar tapi asal kami dari Kabupaten Solok. Bupati lama dulu sangat mendukung dan bupati baru ini masa tidak bisa memberikan kami perhatian dan "uang pambali gulo-gulo di jalan," kata Delfita, melansir Antara, Jumat (15/10/2021).
Baca Juga:Cuaca Buruk di Masamba, 14 Atap Rumah Warga Terbang Terbawa Angin Kencang
Ia berharap, ke depan Bupati Solok dapat lebih memperhatikan atlet yang tak hanya membawa nama daerah, namun jika mereka berlaga di iven nasional apalagi internasional.
Hal serupa juga dialami Heru Fernandes. Ia yang lahir dan tumbuh besar di Kabupaten Solok merasakan kekecewaan yang sangat mendalam karena tidak ada perhatian dari bupati kepada para atlet.
Padahal dirinya dalam lima tahun terakhir memberikan medali emas Porprov Sumbar untuk Kabupaten Solok secara berurutan dari 2010 hingga 2018.
Dirinya diberi pekerjaan dari jalur prestasi namun setelah dua tahun bekerja dibuang begitu saja dengan diberhentikan bersama ribuan tenaga kontrak lainnya melalui kebijakan bupati.
"Kita atlet Solok yang mewakili Sumbar di PON. Tak wajar kami diperlakukan demikian karena kami berprestasi apalagi warga yang beriur untuk kami," kata dia.
Baca Juga:Mengenal 2 Jenis Penyakit Mata AMD, Salah Satunya Bisa Menyebabkan Kebutaan Permanen
Ia mengaku, keberhasilan mendapatkan medali perak ini dipersembahkan kepada istri, orangtua dan kakaknya serta warga Solok yang memberikan dukungan moral dan materil untuk berjuang di PON Papua.
Sementara Gilang Ilhaza mengucapkan maaf karena hanya medali perak yang baru diberikan kepada masyarakat Sumbar khususnya Kabupaten Solok.
"Ini baru kemampuan kami karena adanya keterbatasan yang dimilikinya sehingga hanya meraih medali perak di pertandingan kali ini," kata dia.
Ia mengaku, mendapatkan dana Rp 1 juta dari sumbangan tersebut. Ia mengaku bukan tergantung jumlahnya namun ini memberikan dirinya motivasi dan semangat untuk berbuat lebih di pertandingan.
"Atlet membutuhkan gizi, uang saku yang cukup, tempat istirahat dan juga pekerjaan. apabila semua itu diberikan mereka akan lebih berjuang lagi untuk mengharumkan nama daerah," kata dia.
Sebelumnya, warga Kabupaten Solok, Sumatera Barat, berhasil mengumpulkan donasi Rp 18 juta untuk para atlet asal daerah itu yang akan mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua pada Oktober 2021.
Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Solok Mevrizal mengatakan, dana yang diterima dari para relawan Rp 18 juta lebih, disalurkan secara merata kepada para atlet dan pelatih, masing-masing Rp1 juta.
Donasi tersebut dikumpulkan sekitar tiga minggu oleh para relawan "Sejuta koin untuk atlet PON Sumbar asal Kabupaten Solok" sejak akhir Agustus 2021.