Minta Pelanggan Pakai Masker, Petugas SPBU Ditembak hingga Tewas

Seorang petugas pengisian bahan bakar umum (SPBU) tewas ditembak pelanggan. Korban ditembak di bagian kepala lantaran meminta pelaku untuk memakai masker.

Riki Chandra
Rabu, 22 September 2021 | 19:10 WIB
Minta Pelanggan Pakai Masker, Petugas SPBU Ditembak hingga Tewas
Ilustrasi garis polisi. (Shutterstocks)

SuaraSumbar.id - Seorang petugas pengisian bahan bakar umum (SPBU) tewas ditembak pelanggan. Korban ditembak di bagian kepala lantaran meminta pelaku untuk memakai masker.

Peristiwa nahas itu terjadi di Idar-Oberstein, sebuah kota di Distrik Birkenfeld, Rheinland-Pfalz di Jerman pada Sabtu (18/9/2021).

Mengutip Suara.com, korban merupakan seorang wanita berusia 20 tahun. Ia tewas setelah ditembak karena memperingatkan pelaku untuk memakai masker.

Pria yang dilaporkan ingin membeli bir tersebut, menolak untuk mengenakan masker dan meninggalkan pom bensin.

Baca Juga:TOP 3 NEWS: Penembak Misterius Ustaz Alex Memakai Jaket Ojol, Vandalisme di Tugu Sepatu

Setengah jam kemudian, pria itu kembali dan mengenakan masker. Namun, tiba-tiba dia mengeluarkan sepucuk senjata dan langsung menembak kasir itu.

"Pelaku mengeluarkan pistol dan menembak kasir dari depan. Korban jatuh ke lantai dan langsung tewas," kata jaksa Kai Fuhrmann.

Pihak berwenang mengungkapkan jika pelaku melarikan diri dari tempat kejadian, namun akhirnya menyerahkan dirinya ke polisi keesokan paginya.

Pelaku mengatakan kepada petugas bahwa dia tega menembak kasir tersebut karena marah setelah diperintahkan untuk memakai masker.

Polisi juga mengungkapkan bahwa pelaku menyatakan selama pemeriksaan jika dia menolak tindakan pencegahan virus corona di Jerman.

Baca Juga:Coba Peringatkan untuk Pakai Masker, Penjaga SPBU Tewas Ditembak Pelanggan

Jerman masih mewajibkan warganya untuk mengenakan masker di tempat umum sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19.

Aksi protes yang menentang aturan pembatasan pandemi di Jerman kerap terjadi selama setahun terakhir.

Gerakan Querdenken, yang mencakup para penentang masker dan vaksin, ahli teori konspirasi dan ekstremis sayap kanan, dikatakan ikut bertanggung jawab atas protes tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini