SuaraSumbar.id - Pakar Hukum Kesehatan Universitas Ekasaksi (Unes) Padang, Firdaus Diezo, mendorong Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) untuk membantu Laboratorium Universitas Andalas (Unand) yang sedang terkendala anggaran untuk pemeriksaan swab pasien Covid-19.
"Bantuan bukan saja secara semangat, tapi juga dalam bentuk anggaran sebagai upaya mempercepat pemeriksaan atau tes PCR agar kembali normal," katanya saat dihubungi SuaraSumbar.id, Selasa (3/8/2021).
Menurut mantan aktivis itu, tahun 2020 lalu, sudah disetujui anggaran renovasi labor Unand, namun realisasinya belum ada. Kemudian, anggaran itu bisa dialihkan untuk memperbaiki alat-alat ekstraksi yang rusak.
"Sumbar memperoleh manfaat dari adanya labor tersebut secara gratis selama pandemi ini. Malahan jadi andalan. Kecuali gubenur tidak menganggap itu bukan tanggungjawabnya," katanya.
Baca Juga:Pemprov Sumbar Tak Kasih Anggaran, Laboratorium Unand Galang Donasi untuk Biaya Swab
"Laboratorium kan ditumpangkan secara gratis, sekarang terkendala, meski dibantu dong," tuturnya lagi.
Jika Sumbar harus melakukan pemeriksaan PCR ke labor di daerah lain, tentu akan menambah bayaran lagi. Sesuai edaran kemenkes No. Hk02 2020, harga pemeriksaan PCR per sampelnya mencapai Rp 900 ribu.
"Kalau sampel 7 ribu per hari, Sumbar bisa hemat 6,3 seharinya. Tentu Sumbar sangat terbantukan dengan keberadaan Laboratorium Unand tersebut," tuturnya.
Sebelumnya, Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) terpaksa menggalang donasi untuk biaya pengambilan swab pengecekkan pasien Covid-19. Hal ini buntut dari tidak adanya asupan anggaran dana dari Pemprov Sumbar.
Kemudian penggalangan dana sudah berlangsung sejak tiga hari terakhir. Kemudian dana yang dikumpulkan tersebut akan digunakan untuk biaya consumables barang-barang plastik. Seperti filter tip, tabung dan cup-cup.
Baca Juga:Bukittinggi Perpanjang PPKM Level 3 hingga 9 Agustus 2021
"Ditambah lagi Cyber-cyber kami tidak dibayar. Tentu kami butuh dana. Langkah yang diambil yakni dengan mengumpulkan donasi," kata Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand, dr. Andani.
Kontributor : B Rahmat