Viral di Dunia, Ini Fakta-fakta Menakjubkan Sarah Gilbert Si Pembuat Vaksin AstraZeneca

Pembuat vaksin Covid-19 AstraZeneca, Sarah Gilbert, sedang menjadi perbincangan dunia.

Riki Chandra
Rabu, 21 Juli 2021 | 08:30 WIB
Viral di Dunia, Ini Fakta-fakta Menakjubkan Sarah Gilbert Si Pembuat Vaksin AstraZeneca
Sarah Gilbert, penemu vaksin AstraZeneca. (Instagram @swartzswartzlaw)

SuaraSumbar.id - Pembuat vaksin Covid-19 AstraZeneca, Sarah Gilbert, sedang menjadi perbincangan dunia. Hal ini setelah video yang menampilkan dirinya mendapat standing applause dari seluruh penonton turnamen tenis Wimbledon, beberapa waktu lalu itu, viral di media sosial.

Di video viral itu, terlihat Sarah Gilbert berada di antara ribuan penonton dalam acara pembukaan pertandingan turnamen tenis Wimbledon antara Novak Djokovic melawan Jack Draper pada 28 Juni 2021.

Dalam video itu, terdengar pengumuman bahwa ada individu dan perwakilan organisasi yang telah berkontribusi pada negara dalam menghadapi pandemi, termasuk telah membantu turnamen Wimbledon tersebut dapat digelar. Kamera lalu menangkap ekspresi terkejut perempuan berbaju merah berkacamata, dia adalah Sarah Gilbert.

Sekitar 7.500 penonton pertandingan lalu memberikan tepuk tangan yang meriah. Ekspresi Sarah Gilbert pun mencuri perhatian global, hingga akhirnya video tersebut viral.

Baca Juga:Wow! Ada Ilmuwan Indonesia Dibalik Vaksin AstraZeneca

Ingin mengetahui tentang sosok Sarah Gilbert yang tak hanya cerdas, tetapi juga dermawan lantaran disebut-sebut tidak mengambil keuntungan dari hak paten vaksin AstraZeneca, sehingga bisa diproduksi dalam jumlah besar dengan harga murah.

Dikutip dari She the People, berikut 10 fakta menarik mengenai Sarah Gilbert.

1. Profesor di Universitas Oxford
Sarah Gilbert adalah seorang ahli vaksin Inggris dan Profesor Vaksinologi di Universitas Oxford. Dia mengkhususkan diri dalam mengembangkan vaksin melawan influenza dan patogen virus yang muncul.

2. Pendiri perusahaan pengembang vaksin
Sarah Gilbert termasuk salah satu pendiri Vaccitech, sebuah perusahaan biotek yang mengkhususkan diri dalam pengembangan vaksin dan imunoterapi untuk penyakit menular, kanker, hepatitis B, HPV, dan kanker prostat dan sebagainya.

3. Pemimpin uji coba vaksin Ebola
Gilbert memimpin pengembangan dan pengujian vaksin flu universal pada awal tahun 2011. Vaksinasi itu tidak konvensional karena tidak merangsang produksi anti-tubuh, melainkan memicu produksi sel-T untuk melawan flu. Dia kemudian memimpin uji coba pertama vaksin Ebola pada tahun 2014, diikuti oleh Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS).

Baca Juga:Fakta Sarah Gilbert Penemu Vaksin AstraZeneca, Rela Lepas Hak Paten

4. Bekerja keras selama pandemi Covid-19
Ia harus bekerja siang dan malam sejak merebaknya Covid-19. Ia bahkan bisa mendapat email kerja pada jam 4 pagi. Dalam wawancara yang sama, dia juga berbicara tentang pendekatan altruistik untuk memperbaiki situasi.

REKOMENDASI

News

Terkini