Ini Syarat Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh, Tak Perlu Hasil PCR Negatif

Mayoritas perusahaan menerapkan kebijakan hasil negatif PCR pada karyawannya yang terinfeksi Covid-19 untuk kembali bekerja masuk ke kantor.

Riki Chandra
Minggu, 18 Juli 2021 | 14:10 WIB
Ini Syarat Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh, Tak Perlu Hasil PCR Negatif
Ilustrasi COVID

SuaraSumbar.id - Mayoritas perusahaan menerapkan kebijakan hasil negatif PCR pada karyawannya yang terinfeksi Covid-19 untuk kembali bekerja masuk ke kantor.

Padahal, negatif PCR atau polymerase chain reaction bukan tolok ukur pasien Covid-19 dinyatakan sembuh dan sudah tidak lagi menularkan virus corona.

Dokter spesialis paru dan pernapasan Jaka Pradipta, menyarankan untuk mendapatkan surat sembuh dari Covid-19.

Surat ini dikeluarkan dokter spesialis paru dan pernapasan berdasarkan hasil pemeriksaan gejala, hasil laboratorium, dan rontgen thorax atau paru-paru.

Baca Juga:Dokter Paru Tegaskan CT Value Bukan Tolok Ukur Kesembuhan Pasien Covid-19

"Hasil tes berdasarkan gejala sudah membaik, laboratorium sudah oke, rontgen menunjukkan sudah perbaikan, dan sudah menyelesaikan isolasi, maka surat itu bentuk pernyataan sembuh dari Covid-19," terang dr. Jaka dalam kanal YouTube Mayapada Hospital dikutip suara.com, Sabtu (17/7/2021).

Melalui surat sembuh dari Covid-19, maka penyintas Covid-19 bisa kembali ke masyarakat menyelesaikan masa isolasi mandiri, dan beraktivitas seperti biasa.

Dokter yang berpraktik di Mayapada Hospital Kuningan itu menambahkan hanya mitos belaka pendapat yang mengatakan pasien Covid-19 tanpa gejala dan bergejala ringan sembuh hanya berdasarkan negatif PCR.

Pasien Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan bisa dinyatakann sembuh apabila sudah menyelesaikan masa isolasi mandiri selama 10 hari atau 13 hari, dan ditambahkan 3 hari tanpa gejala. Namun tidak perlu menjalani tes PCR hingga dinyatakan negatif Covid-19.

Tapi kata dr. Jaka, khusus untuk pasien Covid-19 bergejala berat atau kritis diusahakan satu kali negatif PCR, karena risiko menularkan kepada orang lain yang lebih besar.

Baca Juga:Daftar Lengkap 19 Laboratorium Tes PCR Covid-19 di Yogyakarta yang Diakui Kemenkes

"Jadi jangan jadikan swab PCR evaluasi karena risiko positif tinggi, yang ada malah stres karena tidak beraktivitas," pungkas dr. Jaka. (Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak